JIC antisipasi keramaian acara JIEF saat Shalat Jumat
3 November 2022 22:21 WIB
Sejumlah pengunjung Pekan Raya Pendidikan Islam Jakarta atau Jakarta Islamic Education Fair 2022 menyaksikan salah seorang pengisi acara yang juga figur publik Arie Untung di Aula Pertemuan Serbaguna (Convention Hall) Jakarta Islamic Center (JIC), Jakarta Utara, Kamis (3/11/2022). ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi Paimun Karim
Jakarta (ANTARA) - Pengelola Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPPIJ) atau Jakarta Islamic Center (JIC) mengantisipasi keramaian saat Shalat Jumat bertepatan dengan acara Pekan Raya Pendidikan Islam Jakarta atau Jakarta Islamic Education Fair (JIEF) 2022.
"Jumatan tetap di situ (Convention Hall JIC). Kami stop acara jam 11.00 WIB untuk Jumatan. Setelah tutup, ruang convention dipakai untuk Shalat Jumat," kata Kepala Sub Divisi Informasi dan Komunikasi JIC Paimun Karim saat dikonfirmasi di Jakarta pada Kamis malam.
Baca juga: Wali Kota ajak warga ramaikan pekan raya pendidikan Islam di JIC
Paimun mengungkapkan, saat berlangsung pembukaan JIEF 2022 tadi pukul 08.00 hingga 16.00 WIB, pengunjung sangat ramai sehingga sekitar 300 tempat duduk yang disediakan untuk pengunjung pun tidak mencukupi kehadiran tamu yang datang.
Apalagi, kata dia, ketika sesi bersama salah seorang pengisi acara yang juga figur publik diperkirakan banyak yang tidak kebagian tempat duduk sehingga berdiri.
Selain itu, area stan pameran di lobi dan bazar di luar aula juga tampak cukup ramai dengan perkiraan pengunjung saat itu sekitar 1.000 orang.
"Tapi pengunjung pagi dan siang berbeda, apalagi pas Arie Untung tadi. Kami siapkan sekitar 300 kursi juga masih ada yang tidak kebagian, kami perkirakan pengunjung dari pagi sampai sore ada sekitar 1.000 orang," ujar Paimun.
Dia menambahkan, acara utama pada Jumat besok adalah aneka perlombaan, sehingga pihaknya menyiapkan skema pengaturan keluar-masuk pengunjung yang lebih rapi agar tidak terjadi penumpukan.
"Semestinya besok juga banyak yang hadir karena acara utamanya lomba-lomba. Kami sudah siapkan pengaturannya," tutur Paimun.
Baca juga: JIC tetap gelar Pekan Raya Pendidikan Islam Jakarta pada 3-5 November
JIEF 2022 diisi berbagai pameran hingga dialog seputar Transformasi Digital Pendidikan Islam bersama sebelas narasumber berkompeten mengenai pendidikan Islam.
Narrasumber tersebut di antaranya Prof Dr Ing Ir Kalamullah Ramli M Eng, Prof Dr KH Ahmad Satori Ismail, Dr Bambang Sulistomo (Putra Bung Tomo), Hj Sri Vira Chandra MA, Kodariyah Nurhayat S Psi M Psi, Dr Hj Oki Setiana Dewi dan Arie Untung.
Melalui momentum pameran JIEF 2022 ini, Pusat Pengembangan dan Pengkajian Islam Jakarta (PPPIJ) atau dikenal dengan JIC berperan memfasilitasi pemberian pengaruh positif dari lembaga-lembaga pendidikan Islam yang sudah maju kepada lembaga-lembaga lain.
Perhelatan tahun ini adalah yang keempat kalinya setelah perdana dilaksanakan pada tahun 2017, 2018 dan 2019, kemudian terhenti selama dua tahun karena pandemi COVID-19.
Kepala PPPIJ M Subki mengatakan JIEF penting untuk meningkatkan skala pendidikan Islam di Jakarta khususnya dan Indonesia pada umumnya. Terlebih kondisi hari ini, semua sektor sudah mengarah ke digitalisasi, baik sadar maupun terpaksa untuk beralih bertransformasi, termasuk sektor Pendidikan.
"PPPIJ ingin mendorong terus agar Lembaga Pendidikan Islam mendapatkan hak, meningkatkan diri mewujudkan transformasi digital ke arah yang lebih baik,” ungkap Subki.
Baca juga: JK minta Jakarta Islamic Center direhabilitasi secepatnya
"Jumatan tetap di situ (Convention Hall JIC). Kami stop acara jam 11.00 WIB untuk Jumatan. Setelah tutup, ruang convention dipakai untuk Shalat Jumat," kata Kepala Sub Divisi Informasi dan Komunikasi JIC Paimun Karim saat dikonfirmasi di Jakarta pada Kamis malam.
Baca juga: Wali Kota ajak warga ramaikan pekan raya pendidikan Islam di JIC
Paimun mengungkapkan, saat berlangsung pembukaan JIEF 2022 tadi pukul 08.00 hingga 16.00 WIB, pengunjung sangat ramai sehingga sekitar 300 tempat duduk yang disediakan untuk pengunjung pun tidak mencukupi kehadiran tamu yang datang.
Apalagi, kata dia, ketika sesi bersama salah seorang pengisi acara yang juga figur publik diperkirakan banyak yang tidak kebagian tempat duduk sehingga berdiri.
Selain itu, area stan pameran di lobi dan bazar di luar aula juga tampak cukup ramai dengan perkiraan pengunjung saat itu sekitar 1.000 orang.
"Tapi pengunjung pagi dan siang berbeda, apalagi pas Arie Untung tadi. Kami siapkan sekitar 300 kursi juga masih ada yang tidak kebagian, kami perkirakan pengunjung dari pagi sampai sore ada sekitar 1.000 orang," ujar Paimun.
Dia menambahkan, acara utama pada Jumat besok adalah aneka perlombaan, sehingga pihaknya menyiapkan skema pengaturan keluar-masuk pengunjung yang lebih rapi agar tidak terjadi penumpukan.
"Semestinya besok juga banyak yang hadir karena acara utamanya lomba-lomba. Kami sudah siapkan pengaturannya," tutur Paimun.
Baca juga: JIC tetap gelar Pekan Raya Pendidikan Islam Jakarta pada 3-5 November
JIEF 2022 diisi berbagai pameran hingga dialog seputar Transformasi Digital Pendidikan Islam bersama sebelas narasumber berkompeten mengenai pendidikan Islam.
Narrasumber tersebut di antaranya Prof Dr Ing Ir Kalamullah Ramli M Eng, Prof Dr KH Ahmad Satori Ismail, Dr Bambang Sulistomo (Putra Bung Tomo), Hj Sri Vira Chandra MA, Kodariyah Nurhayat S Psi M Psi, Dr Hj Oki Setiana Dewi dan Arie Untung.
Melalui momentum pameran JIEF 2022 ini, Pusat Pengembangan dan Pengkajian Islam Jakarta (PPPIJ) atau dikenal dengan JIC berperan memfasilitasi pemberian pengaruh positif dari lembaga-lembaga pendidikan Islam yang sudah maju kepada lembaga-lembaga lain.
Perhelatan tahun ini adalah yang keempat kalinya setelah perdana dilaksanakan pada tahun 2017, 2018 dan 2019, kemudian terhenti selama dua tahun karena pandemi COVID-19.
Kepala PPPIJ M Subki mengatakan JIEF penting untuk meningkatkan skala pendidikan Islam di Jakarta khususnya dan Indonesia pada umumnya. Terlebih kondisi hari ini, semua sektor sudah mengarah ke digitalisasi, baik sadar maupun terpaksa untuk beralih bertransformasi, termasuk sektor Pendidikan.
"PPPIJ ingin mendorong terus agar Lembaga Pendidikan Islam mendapatkan hak, meningkatkan diri mewujudkan transformasi digital ke arah yang lebih baik,” ungkap Subki.
Baca juga: JK minta Jakarta Islamic Center direhabilitasi secepatnya
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022
Tags: