Jakarta (ANTARA) - Komisaris Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Hamdan Zoelva mengatakan Dewan Komisaris BUMD milik DKI Jakarta itu sudah memanggil Direktur Dukungan Bisnis yang membidangi SDM, Muhammad Taufiqurrachman, terkait tuduhan nepotisme dalam tubuh perusahaan.

"Iya komisaris meminta penjelasan direktur SDM hari ini," kata Hamdan dalam pesan singkatnya di Jakarta, Kamis.

Meski demikian, Hamdan tidak merinci soal hasil dari pemanggilan salah satu direksi BUMD yang bergerak di bidang properti, infrastruktur, utilitas, serta teknologi informasi dan komunikasi tersebut.

"Karena saya saat ini sedang di luar kota, belum dapat update," ucap Hamdan.

Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa urusan pemilihan pejabat setingkat kepala divisi dalam tubuh Jakpro adalah wewenang dari direksi, dan komisaris tidak terlalu jauh mencampuri urusan manajemen perusahaan.

"Selama ini juga tidak ada laporan atau pengaduan ke komisaris masalah personal," tuturnya.

Diakui Hamdan, di dalam PT Jakpro, sedang ada reorganisasi dan restrukturisasi termasuk pergantian personel, dalam rangka perbaikan kinerja perusahaan.

"Komisaris hanya memberikan arahan umum agar dilakukan dengan hati-hati untuk kepentingan perusahaan dan dengan proses tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/ GCG)," ucapnya.

Menurut Hamdan, langkah restrukturisasi dan reorganisasi yang dilakukan sudah benar dan harus dilakukan untuk memperbaiki kinerja perusahaan daerah itu.

"Tapi masalah pengisian orang adalah urusan direksi," tutur Hamdan menambahkan.

Sebelumnya, muncul sedikitnya tiga karangan bunga terkait Jakpro di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (1/11) yang bertuliskan ada permasalahan dalam tubuh Jakpro termasuk soal nepotisme.

Dalam foto yang diterima, salah satu karangan bunga itu bertuliskan, "PJ Gub & Ketua DPRD, Kami Butuh Pemimpin Yang Berjuang Untuk Jakpro, Bukan Untuk 'Si Cantik'." Di bagian bawah karangan bunga itu juga tertulis "Dir. SDM Jakpro Biang Keladi".

Dalam karangan bunga yang lain tertulis, "Kami 20 Kadiv Baru Jakpro Mohon Maaf Telah Menjadi Bagian Dari Nepotisme". Di bagian bawahnya ada tulisan "M.Taufiq (Dir SDM) Bertanggung Jawab".

Karangan bunga terakhir bertuliskan, "Pak Heru & Pak Pras, Kami Butuh Sosok Anda! Kondisi Jakpro Sangat Mengkhawatirkan. Tolong Selamatkan Jakpro".

Ketiga karangan bunga itu berjejer di sebelah kiri Pendopo Balai Kota DKI Jakarta yang berdasarkan informasi di lapangan, karangan bunga itu sudah ada di lokasi sejak pukul 09.00 WIB pagi ini. Namun, pukul 12.45 WIB, ketiga karangan bunga itu sudah tidak ada di lokasi.

Baca juga: Pemkot Jaksel wujudkan sarana jaringan utilitas terpadu menyasar kabel
Baca juga: Legislator: Tidak adanya pertanggungjawaban Formula E jadi beban
Baca juga: Ketua DPRD DKI pertanyakan klaim keuntungan yang diraih Formula E