Padang (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mendorong kompetisi sepak bola nasional baik Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 dapat kembali bergulir namun kewenangan tersebut ada pada kepolisian dan PSSI yang dapat memastikan kompetisi kembali bergulir pascatragedi Kanjuruhan Malang.

"Kelanjutan kompetisi bergantung pada izin keramaian dari kepolisian, itu ada di sana bukan pada kami," kata dia saat melakukan kunjungan di Padang, Kamis.

Menurut dia saat ini PSSI bersama kepolisian tengah merumuskan standar operasi dan prosedur (SOP) pelaksanaan pertandingan sepak bola yang mengacu pada statuta FIFA, statuta PSSI dan peraturan internal kepolisian.

Baca juga: SUGBK tidak boleh digunakan konser hingga Piala Dunia U-20

"SOP ini nantinya yang akan menjadi pegangan seluruh penyelenggaraan pertandingan sepak bola di Indonesia," kata dia.

Menurut dia selama pihak kepolisian telah memberikan lampu hijau untuk kompetisi dapat bergulir kembali maka kompetisi bisa dilanjutkan.

"Kita pemerintah selalu bersemangat untuk hal itu," kata dia.

Ia mengakui sudah banyak masukan dari klub sepak bola yang meminta agar kompetisi ini segera bergulir kembali karena mereka memiliki kontrak dengan pemain dan pemain asing.

"Saya paham apa yang dirasakan mereka dan memang ada dampak ekonomi yang besar karena liga ini belum berjalan. Sekali lagi saya katakan untuk perizinan ada di kepolisian bukan dari kami," kata dia.

Sementara itu, CEO Semen Padang FC Win Bernadino mengatakan setiap klub di Indonesia ini membutuhkan kepastian apakah kompetisi ini berlanjut atau tidak.

Baca juga: Nasib lanjutan Liga 1 tergantung Polri, kata Menpora

"Sejauh ini memang kami belum dapat informasi terkait kelanjutan liga namun untuk Liga 1 kabarnya akan ada rapat manajer, kita Liga 2 masih menunggu," kata dia.

Ia berharap meski PSSI akan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) sebaiknya kompetisi ini dilanjutkan kembali namun yang terpenting adalah kepastian jadwal yang diketahui seluruh tim peserta Liga.

"Apakah kompetisi dilanjutkan atau dihentikan sampai waktu kapan bahkan kompetisi ini ditutup saja dan diulang musim depan, yang terpenting adalah kejelasan," kata dia.

Menurut dia dengan adanya ketidakpastian ini membuat tim merasakan kerugian mulai dari dana yang ditahan sponsor karena tidak adanya kejelasan jadwal kompetisi sementara untuk pengeluaran mulai dari dana operasional, gaji pemain tetap keluar seperti biasa.

"Kami tentu waspada dengan terus menggelar latihan apabila tiba-tiba kompetisi dinyatakan berlanjut. Kami berharap awal November ini sudah ada kejelasan akan kelanjutan kompetisi ini. Kita tidak bisa menjawab ke sponsor kapan kompetisi ini bergulir dan berharap PSSI sebagai pemilik regulasi menjelaskan kepada tim," kata dia.

Baca juga: Menpora: Presiden Jokowi ingatkan untuk tidak intervensi KLB PSSI
Baca juga: PSSI apresiasi ketegasan pemerintah tak akan intervensi KLB