Bengaluru (ANTARA) - Indeks FTSE 100 Inggris jatuh pada awal perdagangan Kamis, setelah komentar Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell memadamkan harapan untuk jeda dalam pengetatan kebijakan moneter yang agresif, sementara investor juga bersiap untuk kenaikan suku bunga besar lainnya dari Bank Sentral Inggris (BoE).

Saham-saham unggulan FTSE 100 merosot 0,9 persen, memperpanjang penurunan dari sesi sebelumnya, sedangkan indeks saham berkapitalisasi menengah FTSE 250 tergelincir 0,8 persen pada pukul 08.02 GMT.

Pasar Eropa secara luas lebih rendah setelah The Fed membuka pintunya untuk memperlambat laju kenaikan setelah menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada Rabu (2/11/2022), tetapi Powell memperburuk suasana dengan mengatakan "sangat prematur" untuk memikirkan jeda.

Sementara itu BoE diperkirakan akan melakukan kenaikan suku bunga terbesar sejak 1989 pada pukul 12.00 GMT karena memerangi inflasi tertinggi dalam empat dekade.

Baca juga: Bank Sentral Inggris bakal naikkan suku bunga terbesar sejak 1989

Saham energi Inggris terpuruk 0,8 persen setelah Times melaporkan bahwa Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan Menteri Keuangan Jeremy Hunt berencana untuk memperpanjang pajak rejeki nomplok (windfall taxes) pada perusahaan-perusahaan minyak dan gas untuk menghimpun hampir 40 miliar pound (45,55 miliar dolar AS) selama lima tahun.

Harga minyak juga turun sekitar satu persen karena kenaikan suku bunga AS mendorong dolar lebih tinggi

BT anjlok 4,4 persen setelah perusahaan broadband dan operator seluler itu meningkatkan target penghematannya sebesar 500 juta pound untuk membantu mendanai kenaikan biaya pembangunan jaringan seratnya, dan memenuhi perkiraan pendapatan di semester pertama.

Grup supermarket terbesar kedua di Inggris, Sainsbury, menguat 1,4 persen setelah mempertahankan panduan keuangannya untuk tahun ini.

Baca juga: Saham Inggris berbalik melemah, indeks FTSE 100 terpangkas 0,58 persen