Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menyatakan literasi berperan penting guna memperkuat kapasitas dan meminimalkan kesenjangan digital bagi perempuan.

"KPPPA mendorong kebijakan dan program yang dapat diakses guna meningkatkan kapasitas digital bagi perempuan," kata Plt Sekretaris Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat Prijadi Santoso pada acara Webinar G20 Empower Road to G20 2022 yang diakses secara daring dari Jakarta, Rabu.

Prijadi Santoso menjelaskan dengan meningkatkan kapasitas digital perempuan, maka akan mendukung partisipasi aktif perempuan dalam sektor ekonomi.

"Terlebih lagi era saat ini lebih banyak memanfaatkan teknologi digital dalam dunia kerja, misalkan kerja jarak jauh dan ruang kerja fleksibel," katanya.

Selain itu, kata dia, teknologi digital juga banyak dimanfaatkan dalam pengembangan bisnis dan transaksi virtual.

"Guna mendukung pemberdayaan perempuan maka akses perempuan terhadap penggunaan alat digital perlu ditingkatkan. Terlebih lagi model pekerjaan di masa depan akan melibatkan kemampuan untuk mengadopsi pekerjaan berbasis teknologi digital," katanya.

KPPPA, kata dia, terus mendorong kesetaraan gender dalam digitalisasi dalam mengurangi ketimpangan gender digital dan kesiapan perempuan dalam pekerjaan masa depan atau future work dalam dunia usaha dan dunia kerja.

"Partisipasi perempuan dalam teknologi digital perlu diperluas karena menjadi komponen masa depan ekonomi yang dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara," katanya.

Melalui Webinar G20 Empower Road to G20 2022 pihaknya berharap dapat membuka dialog dan diskusi publik terkait isu untuk mendorong proses digitalisasi perempuan dalam dunia kerja dan dunia usaha.

Sementara itu, pembicara dalam webinar tersebut antara lain Direktur Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika I Nyoman Adhiarna, Senior Vice President of Public Policy and Government Relations Tokopedia Astri Wahyuni , Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I Devy Suradji, Head of Human Resources Bank BTPN, Director and Chief Risk and Sustainability Officer PT Amartha Mikro Fintek, dan Country Director Indonesia MicroSave Consulting Grace Retnowati.

Sementara itu, moderator dalam acara tersebut adalah Direktur Keuangan, MSDM dan Manajemen Risiko Perum LKBN Antara Nina Kurnia Dewi serta pewarta Perum LKBN Antara Wuryanti Puspitasari.