Menkominfo dan Thales bahas perkembangan SATRIA-1
2 November 2022 20:18 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G.Plate dan Senior Executive Vice-President of International Development di perusahaan teknologi Thales Group, Pascale Sourisse, usai pertemuan di Kantor Kementerian Kominfo di Jakarta, Rabu (2/11/2022). (ANTARA/HO/Kemenkominfo) (ANTARA/ HO Kemenkominfo)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G.Plate bertemu dengan Senior Executive Vice-President of International Development di perusahaan teknologi Thales Group, Pascale Sourisse, membahas tentang perkembangan Satelit Indonesia Raya (SATRIA)-1.
"Sore ini, saya mengadakan pertemuan dengan Thales, dan kami mendiskusikan kerja sama yang saat ini sudah berlangsung antara BAKTI Kominfo dan Thales yaitu pengadaan satelit SATRIA-1. Ibu Pascal (Sourisse) menyampaikan bahwa mereka menggunakan semua keahlian yang mereka miliki agar nanti peluncuran satelit SATRIA-1 dapat dilakukan sesuai jadwal yang kita harapkan," kata Menkominfo di Jakarta, Rabu.
Terkait peluncuran SATRIA-1, Kementerian Kominfo menjadwalkannya untuk diluncurkan pada pertengahan 2023 dan diharapkan satelitnya bisa mulai beroperasi di akhir 2023.
Baca juga: Dokumen DEMM dinilai jadi hasil optimal DEWG G20
Lebih lanjut, Johnny mengatakan bahwa saat ini proses produksi satelit oleh Thales telah masuk di titik-titik penting.
"Sehingga, harapannya Desember nanti bisa selesai dan selanjutnya kita bisa mulai persiapkan peluncuran atau launching satelitnya di pertengahan tahun depan sekitar bulan Juli," ujarnya.
Menkominfo melanjutkan, Kementerian Kominfo dan perusahaan teknologi yang berbasis di Prancis tersebut juga mendiskusikan teknologi-teknologi lainnya seperti keamanan digital (cyber security), mobilitas cerdas (smart mobility), hingga identitas digital (digital ID).
Selain itu, keduanya juga membahas pentingnya pengembangan talenta digital seiring dengan transformasi teknologi yang terjadi begitu dinamis saat ini.
"Kerja sama kami berjalan dengan baik dan hubungannya dekat, sehingga kami bisa mendiskusikan hal-hal termasuk hal yang sulit, dalam rangka mitigasi potensi masalah-masalah yang muncul agar pembangunan proyek-proyek seperti satelit bisa terlaksana," kata dia.
Di sisi lain, Sourisse mengatakan pertemuannya dengan Kemenkominfo merupakan sebuah kesempatan untuk juga membahas proyek-proyek yang perusahaan miliki di ranah sipil.
"Saya juga ingin menekankan fakta bahwa Thales berkomitmen untuk mendukung perkembangan negara yang sangat mengesankan. Dan di banyak domain, kami memiliki kebijakan kuat yang kami yakini sejalan dengan harapan pemerintah untuk mengembangkan lapangan kerja, mengembangkan talenta di Indonesia," jelas Sourisse.
"Dan saya harus mengatakan bahwa saya sangat terkesan dengan kecepatan pembangunan negara Indonesia. Thales sangat ingin mendukung perkembangan ini dengan merekrut talenta baru, kompetensi baru di wilayah ini dan mengembangkan apa yang bisa kita lakukan bersama," imbuhnya.
Baca juga: Kemenkominfo buka konsultasi publik RPM soal Pos Dinas Lainnya
Baca juga: Menkominfo harap DPD jadi katalisator aspirasi masyarakat daerah
Baca juga: Menkominfo apresiasi kinerja tim Indonesia mendorong tata kelola data
"Sore ini, saya mengadakan pertemuan dengan Thales, dan kami mendiskusikan kerja sama yang saat ini sudah berlangsung antara BAKTI Kominfo dan Thales yaitu pengadaan satelit SATRIA-1. Ibu Pascal (Sourisse) menyampaikan bahwa mereka menggunakan semua keahlian yang mereka miliki agar nanti peluncuran satelit SATRIA-1 dapat dilakukan sesuai jadwal yang kita harapkan," kata Menkominfo di Jakarta, Rabu.
Terkait peluncuran SATRIA-1, Kementerian Kominfo menjadwalkannya untuk diluncurkan pada pertengahan 2023 dan diharapkan satelitnya bisa mulai beroperasi di akhir 2023.
Baca juga: Dokumen DEMM dinilai jadi hasil optimal DEWG G20
Lebih lanjut, Johnny mengatakan bahwa saat ini proses produksi satelit oleh Thales telah masuk di titik-titik penting.
"Sehingga, harapannya Desember nanti bisa selesai dan selanjutnya kita bisa mulai persiapkan peluncuran atau launching satelitnya di pertengahan tahun depan sekitar bulan Juli," ujarnya.
Menkominfo melanjutkan, Kementerian Kominfo dan perusahaan teknologi yang berbasis di Prancis tersebut juga mendiskusikan teknologi-teknologi lainnya seperti keamanan digital (cyber security), mobilitas cerdas (smart mobility), hingga identitas digital (digital ID).
Selain itu, keduanya juga membahas pentingnya pengembangan talenta digital seiring dengan transformasi teknologi yang terjadi begitu dinamis saat ini.
"Kerja sama kami berjalan dengan baik dan hubungannya dekat, sehingga kami bisa mendiskusikan hal-hal termasuk hal yang sulit, dalam rangka mitigasi potensi masalah-masalah yang muncul agar pembangunan proyek-proyek seperti satelit bisa terlaksana," kata dia.
Di sisi lain, Sourisse mengatakan pertemuannya dengan Kemenkominfo merupakan sebuah kesempatan untuk juga membahas proyek-proyek yang perusahaan miliki di ranah sipil.
"Saya juga ingin menekankan fakta bahwa Thales berkomitmen untuk mendukung perkembangan negara yang sangat mengesankan. Dan di banyak domain, kami memiliki kebijakan kuat yang kami yakini sejalan dengan harapan pemerintah untuk mengembangkan lapangan kerja, mengembangkan talenta di Indonesia," jelas Sourisse.
"Dan saya harus mengatakan bahwa saya sangat terkesan dengan kecepatan pembangunan negara Indonesia. Thales sangat ingin mendukung perkembangan ini dengan merekrut talenta baru, kompetensi baru di wilayah ini dan mengembangkan apa yang bisa kita lakukan bersama," imbuhnya.
Baca juga: Kemenkominfo buka konsultasi publik RPM soal Pos Dinas Lainnya
Baca juga: Menkominfo harap DPD jadi katalisator aspirasi masyarakat daerah
Baca juga: Menkominfo apresiasi kinerja tim Indonesia mendorong tata kelola data
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022
Tags: