Jakarta (ANTARA) - PT Modula Sustainability Indonesia (Modula), anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), menandatangani nota kesepahaman dengan COBOD International S/A (COBOD) mengembangkan teknologi konstruksi pencetakan 3-dimensi atau kerap disebut teknologi 3DCP.

Penandatanganan dilakukan oleh CEO Modula, Indra Ginting dan Co-Founder & Head of Asia-Pacific COBOD International, Simon Klint Bergh di Jakarta.

"Kesepakatan untuk mematangkan kerja sama antara Modula dengan COBOD fokus mengembangkan usaha di industri konstruksi dengan teknologi 3DCP di Indonesia," kata Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) Roy Hendrajanto M. Sakti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Dikatakan, kerja sama ini akan diwujudkan dalam wadah pendirian sebuah perusahaan bernama PT Modula Tiga Dimensi. Perusahaan patungan ini akan menjalankan peran pemasaran dan pengembangan pasar di Indonesia, dan seluruh aktivitas bisnis yang terkait dengan teknologi 3DCP ini.

Lebih jauh, Roy juga menjelaskan bahwa teknologi 3DCP saat ini masih terbilang baru di Indonesia. Pihaknya berharap Modula dapat menjadi salah satu perusahaan pelopor teknologi 3DCP di Indonesia, khususnya di segmen konstruksi bangunan dan perumahan.

“Kami melihat bahwa potensi pertumbuhan industri ini di Indonesia amat besar. Ini peluang bisnis yang patut dijajaki dan dikembangkan. Efisiensi yang didapat dari penerapan 3Dprinting di industri ini juga amat signifikan dengan penggunaan energi yang ramah lingkungan,” katanya.

Simon Klint Bergh mengatakan, pihaknya ingin mengembangkan dan menghadirkan teknologi 3DCP di Indonesia dan yakin akan membantu memantapkan posisi sebagai salah satu penyedia teknologi 3DCP terkemuka di dunia.

Saat ini, COBOD merupakan salah satu penyedia terkemuka di dunia di industri 3DCP, dan telah mendisrupsi teknologi industri konstruksi global. Penerapan teknologi ini menghasilkan proses pembangunan yang jauh lebih efektif, cepat, murah dan berkualitas. Perusahaan ini membangun gedung di Eropa dengan teknologi 3-dimensi pertama kali pada 2017.

Gedung tiga lantai di Belgia dan Jerman juga telah dibangun dengan menggunakan teknologi mereka, selain beberapa bangunan di Dubai dan di benua Afrika.

COBOD memiliki strategi open-source, bermitra dengan pelaku industri, institusi akademik, dan jaringan pemasok di seluruh dunia dengan sejumlah investor dan mitra strategis seperti GE Renewable Energy (Amerika Serikat), PERI (Jerman), CEMEX (Meksiko), Holcim (Swiss), Dar Al-Arkan (Arab Saudi), L&T Construction (India), dan JGC (Jepang).

Berkantor pusat di Denmark, COBOD hadir secara global termasuk di Amerika Utara dan Amerika Latin, Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan Asia-Pasifik.

Baca juga: Anak perusahaan Bakrie gandeng TNS sediakan bijih nikel

Baca juga: Anak usaha Bakrie gandeng BUMD Jabar dalam program elektrifikasi bus

Baca juga: Unit Usaha Bakrie-UNS bangun Puslitbang Baterai Kendaraan Listrik