IHSG ditutup turun, pasar khawatir kebijakan agresif The Fed berlanjut
2 November 2022 16:18 WIB
Ilustrasi - Pekerja memperlihatkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melalui gawainya di Jakarta. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc.
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup turun di tengah kekhawatiran berlanjutnya kebijakan moneter agresif bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed).
IHSG ditutup melemah 36,61 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.015,69. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,27 poin atau 0,82 persen ke posisi 999,1.
"Pergerakan IHSG hari ini dipengaruhi oleh pergerakan bursa global yang bergerak cenderung terkoreksi, terutama dari bursa AS dimana investor khawatir adanya pengetatan moneter dari The Fed yang semakin berlanjut dan tetap hawkish," kata Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Para pelaku pasar kini menanti pengumuman kebijakan moneter The Fed pada Kamis (3/11) dini hari waktu Indonesia. The Fed diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin menjadi 3,75 persen - 4 persen.
Baca juga: Rupiah melemah, pasar antisipasi kebijakan moneter bank sentral AS
Dibuka menguat, tak berselang lama IHSG melemah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari zona merah hingga penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor terkoreksi dengan sektor perindustrian turun paling dalam 1,39 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor transportasi & logistik masing-masing turun 0,56 persen dan 0,44 persen.
Sedangkan empat sektor meningkat dengan sektor teknologi naik paling tinggi 1,85 persen, diikuti sektor barang konsumen non primer dan sektor barang baku masing-masing naik 0,96 persen dan 0,86 persen.
Baca juga: Saham Asia naik, dolar turun jelang putusan kebijakan bank sentral AS
Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SRAJ, GZCO, ENRG, WAPO, dan WINS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni MTWI, POLA, TLKM, PBRX, dan BNBR.
Untuk saham-saham LQ45 yang mengalami penguatan terbesar yaitu GOTO, MDKA, BRPT, EMTK, dan TBIG. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni TLKM, BMRI, BBRI, ASII, dan AMRT.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.262.453 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,6 miliar lembar saham senilai Rp13,69 triliun. Sebanyak 232 saham naik, 285 saham menurun, dan 184 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 15,53 atau 0,06 persen ke 27.663,39, indeks Hang Seng naik 371,9 atau 2,41 persen ke 15.827,17, Indeks Shanghai meningkat 34,17 poin atau 1,15 persen ke 3.003,37, dan Indeks Straits Times menguat 3,74 poin atau 0,12 persen ke 3.134,24.
Baca juga: Saham China perpanjang untung, Indeks Shanghai melonjak 1,15 persen
IHSG ditutup melemah 36,61 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.015,69. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,27 poin atau 0,82 persen ke posisi 999,1.
"Pergerakan IHSG hari ini dipengaruhi oleh pergerakan bursa global yang bergerak cenderung terkoreksi, terutama dari bursa AS dimana investor khawatir adanya pengetatan moneter dari The Fed yang semakin berlanjut dan tetap hawkish," kata Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Para pelaku pasar kini menanti pengumuman kebijakan moneter The Fed pada Kamis (3/11) dini hari waktu Indonesia. The Fed diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin menjadi 3,75 persen - 4 persen.
Baca juga: Rupiah melemah, pasar antisipasi kebijakan moneter bank sentral AS
Dibuka menguat, tak berselang lama IHSG melemah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari zona merah hingga penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor terkoreksi dengan sektor perindustrian turun paling dalam 1,39 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor transportasi & logistik masing-masing turun 0,56 persen dan 0,44 persen.
Sedangkan empat sektor meningkat dengan sektor teknologi naik paling tinggi 1,85 persen, diikuti sektor barang konsumen non primer dan sektor barang baku masing-masing naik 0,96 persen dan 0,86 persen.
Baca juga: Saham Asia naik, dolar turun jelang putusan kebijakan bank sentral AS
Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SRAJ, GZCO, ENRG, WAPO, dan WINS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni MTWI, POLA, TLKM, PBRX, dan BNBR.
Untuk saham-saham LQ45 yang mengalami penguatan terbesar yaitu GOTO, MDKA, BRPT, EMTK, dan TBIG. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni TLKM, BMRI, BBRI, ASII, dan AMRT.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.262.453 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,6 miliar lembar saham senilai Rp13,69 triliun. Sebanyak 232 saham naik, 285 saham menurun, dan 184 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 15,53 atau 0,06 persen ke 27.663,39, indeks Hang Seng naik 371,9 atau 2,41 persen ke 15.827,17, Indeks Shanghai meningkat 34,17 poin atau 1,15 persen ke 3.003,37, dan Indeks Straits Times menguat 3,74 poin atau 0,12 persen ke 3.134,24.
Baca juga: Saham China perpanjang untung, Indeks Shanghai melonjak 1,15 persen
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022
Tags: