Angkasa Pura I jalin kerja sama dengan PT JAS optimalkan kargo bandara
2 November 2022 15:39 WIB
Penandatanganan kerja sama oleh Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi dan Direktur Utama PT JAS Adji Gunawan di Gedung Wisti Sabha, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali (01/11). (Angkasa Pura I)
Jakarta (ANTARA) - PT Angkasa Pura I menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Jasa Angkasa Semesta Tbk (PT JAS) untuk mengoptimalkan jasa bidang kargo dan pos atau cargo terminal operator (CTO) yang beroperasi di Bandara Juanda, Surabaya, dan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Dalam keterangan perseroan yang diterima di Jakarta, Rabu, Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi menyebut kerja sama ini bertujuan untuk mengoptimalkan bisnis kargo pada saat kondisi pandemi, transformasi teknologi, ekspertis, dan network cargo business melalui sistem pergudangan kargo semi otomatis (semi-automatic system warehouse).
"Kerja sama yang akan kami lakukan dengan PT JAS adalah bagian dari upaya untuk lebih memperkuat bisnis kargo, sekaligus untuk memberikan pelayanan yang lebih baik. Momentum kerja sama ini merupakan bagian dari upaya mendorong peningkatan pendapatan, sekaligus dalam rangka meningkatkan pelayanan,” kata Faik Fahmi.
Baca juga: Pertamina teken kerja sama dengan perusahaan perkapalan Jepang
PT JAS akan mengimplementasikan cargo terminal digitalization melalui sistem kargo terintegrasi yang akan membantu menyederhanakan proses bisnis, serta meningkatkan efisiensi dan transparansi pembayaran yang terintegrasi dengan seluruh stakeholder dalam ekosistem kargo dan logistik.
Selain itu, sistem kargo terintegrasi ini juga akan terintegrasi dengan HS-Code INSW dan National Logistics Ecosystem (NLE).
"Kerja sama ini menjadi sangat penting karena Bali dan Surabaya yang menjadi objek kerja sama merupakan salah satu bandara terbesar Angkasa Pura I. Kedua bandara memegang peran cukup signifikan untuk mengembalikan kinerja bisnis perusahaan,” ujar Faik Fahmi.
Terminal kargo internasional Bandara Juanda, Surabaya, yang memiliki luas area 3.249,91 m2 akan mulai dikelola oleh PT JAS per 1 Desember 2022. Sedangkan untuk Terminal Kargo Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali memiliki luas area 3.000 m2, serta akan mulai dikelola PT JAS per 1 Januari 2023.
Baca juga: AP I perkuat sinergi layanan logistik terintegrasi dengan MGLog
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT JAS Adji Gunawan menyebut akan memberikan komitmen penuh terhadap strategi operasional dan juga penerapan teknologi untuk menciptakan layanan kargo yang lebih berkelanjutan.
"Sebagai salah satu perusahaan ground handling nasional, PT JAS akan memberikan full commitment terhadap strategi operasional dan juga penerapan teknologi fasilitas pendukung agar tercipta cargo environment yang lebih sustainable, baik di Denpasar maupun di Surabaya," ujar Adji.
Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali tercatat telah melayani total trafik kargo sebesar 25.824 ton dengan rincian 8.601 ton kargo internasional dan 17.223 ton kargo domestik pada periode Januari hingga September 2022.
Bandara Juanda Surabaya telah melayani total trafik kargo sebesar 51.451 ton dengan rincian 7.639 ton kargo internasional dan 43.811 ton kargo domestik pada periode Januari hingga September 2022.
Dalam keterangan perseroan yang diterima di Jakarta, Rabu, Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi menyebut kerja sama ini bertujuan untuk mengoptimalkan bisnis kargo pada saat kondisi pandemi, transformasi teknologi, ekspertis, dan network cargo business melalui sistem pergudangan kargo semi otomatis (semi-automatic system warehouse).
"Kerja sama yang akan kami lakukan dengan PT JAS adalah bagian dari upaya untuk lebih memperkuat bisnis kargo, sekaligus untuk memberikan pelayanan yang lebih baik. Momentum kerja sama ini merupakan bagian dari upaya mendorong peningkatan pendapatan, sekaligus dalam rangka meningkatkan pelayanan,” kata Faik Fahmi.
Baca juga: Pertamina teken kerja sama dengan perusahaan perkapalan Jepang
PT JAS akan mengimplementasikan cargo terminal digitalization melalui sistem kargo terintegrasi yang akan membantu menyederhanakan proses bisnis, serta meningkatkan efisiensi dan transparansi pembayaran yang terintegrasi dengan seluruh stakeholder dalam ekosistem kargo dan logistik.
Selain itu, sistem kargo terintegrasi ini juga akan terintegrasi dengan HS-Code INSW dan National Logistics Ecosystem (NLE).
"Kerja sama ini menjadi sangat penting karena Bali dan Surabaya yang menjadi objek kerja sama merupakan salah satu bandara terbesar Angkasa Pura I. Kedua bandara memegang peran cukup signifikan untuk mengembalikan kinerja bisnis perusahaan,” ujar Faik Fahmi.
Terminal kargo internasional Bandara Juanda, Surabaya, yang memiliki luas area 3.249,91 m2 akan mulai dikelola oleh PT JAS per 1 Desember 2022. Sedangkan untuk Terminal Kargo Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali memiliki luas area 3.000 m2, serta akan mulai dikelola PT JAS per 1 Januari 2023.
Baca juga: AP I perkuat sinergi layanan logistik terintegrasi dengan MGLog
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT JAS Adji Gunawan menyebut akan memberikan komitmen penuh terhadap strategi operasional dan juga penerapan teknologi untuk menciptakan layanan kargo yang lebih berkelanjutan.
"Sebagai salah satu perusahaan ground handling nasional, PT JAS akan memberikan full commitment terhadap strategi operasional dan juga penerapan teknologi fasilitas pendukung agar tercipta cargo environment yang lebih sustainable, baik di Denpasar maupun di Surabaya," ujar Adji.
Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali tercatat telah melayani total trafik kargo sebesar 25.824 ton dengan rincian 8.601 ton kargo internasional dan 17.223 ton kargo domestik pada periode Januari hingga September 2022.
Bandara Juanda Surabaya telah melayani total trafik kargo sebesar 51.451 ton dengan rincian 7.639 ton kargo internasional dan 43.811 ton kargo domestik pada periode Januari hingga September 2022.
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022
Tags: