Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H. Marsudi Syuhud berharap forum Religion of Twenty (R20) 2022 di Bali yang dihadiri para pemuka agama dan sekte dari berbagai negara bisa mendorong terciptanya perdamaian dunia.

"Seluruh tokoh yang hadir mayoritas harapannya adalah kedamaian, hidup damai, tidak ada perang, dan tidak ada konflik," kata Marsudi saat menghadiri pembukaan R20 di Nusa Dua, Bali, Rabu.

Marsudi percaya semua pemuka agama yang diundang dalam R20 pasti mempunyai kekuatan untuk terus berkontribusi, khususnya di negaranya dan umumnya untuk dunia.

"Saya memang rata-rata kenal dengan beliau-beliau karena minggu lalu juga saya ketemu beliau-beliau di Mesir ketika Konferensi Mufti Sedunia dan ketemu di Roma dalam konferensi yang diadakan oleh Sant'Egidio," katanya.

Menurut dia, menjadi tugas pemuka agama untuk membawa umatnya saling menghormati satu sama lain, diawali dengan pertemuan dan duduk bersama pemimpinnya dan menyatukan kesamaan pandangan dalam berinteraksi, serta memahami batas-batasnya.

"Itulah fondasi yang kokoh untuk hidup bersama," kata Marsudi.

Marsudi juga optimistis agenda R20 dapat membawa kehidupan damai antarnegara, antarumat beragama, serta dapat menghentikan islamofobia.

Terkait dengan diundangnya tokoh yang terlibat konflik berbau agama dalam forum itu, Marsudi berpandangan hal itu tidak lain untuk mendamaikan kelompok yang sedang berkonflik.

"Dengan duduk bersama satu ruangan, pertama untuk saling kenal, saling memahami, kemudian akan saling memberi, memberi maaf, memberi ruang jika masih berbeda, dan memberi rasa aman jika masih berbeda dalam pandangannya" ujarnya.

Ia mengatakan bahwa konflik sudah ada sejak zaman dahulu, dan yang terpenting bagaimana agama dan pemuka agama mendorong untuk melaksanakan perdamaian jika ada konflik.

"Itu kewajiban kita, begitu pula ketika masih ada kelompok yang belum bisa menerima kelompok lainnya, termasuk islamofobia," ujarnya.

Forum R20 digelar PBNU bersama Liga Muslim Dunia atau Muslim World League (MWL) di Nusa Dua, Bali, pada tanggal 2—3 November 2022, diikuti 264 partisipan dari 32 negara.

Baca juga: JK harap R20 lahirkan akselerasi perdamaian dunia
Baca juga: Jokowi ajak tokoh agama berkontribusi untuk kurangi rivalitas dunia