Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini berharap Pemilu 2024 dilakukan secara berkeadaban oleh semua pihak yang terlibat, baik penyelenggara, elit pemerintahan, partai politik, para calon, juga pemilih, agar Pemilu mendatang bisa mencerminkan kualitas demokrasi.

"Jelang Pemilu 2024, Aisyiyah menjadikan isu pemilihan umum yang berkeadaban menuju demokrasi substantif sebagai salah satu dari isu strategis," kata Siti Noordjannah Djohantini dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Presiden minta parpol jaga suasana tenang dan kekeluargaan jelang 2024

Baca juga: Muhammadiyah jamin kerahasiaan e-voting saat muktamar 48 Aisyiyah


Selain isu Pemilu 2024, Aisyiyah juga mendorong sembilan isu strategis lain sebagai isu prioritas yang menjadi bagian rekomendasi Aisyiyah kepada pemerintah.

Kesembilan isu tersebut adalah penguatan peran strategis umat Islam dalam mencerahkan bangsa, penguatan perdamaian dan persatuan bangsa, pemilihan umum yang berkeadaban menuju demokrasi substantif, optimalisasi pemanfaatan digital untuk atasi kesenjangan, dan dakwah berkemajuan.

Selain itu, penguatan literasi nasional, ketahanan keluarga basis kemajuan peradaban bangsa dan kemanusiaan semesta, penguatan kedaulatan pangan untuk pemerataan akses ekonomi, penguatan mitigasi bencana dan dampak perubahan iklim untuk perempuan dan anak, akses perlindungan bagi pekerja informal, dan penurunan angka stunting.

"Aisyiyah mendorong agar isu-isu strategis ini menjadi isu prioritas yang harus segera ditindaklanjuti," kata Noordjannah.

Baca juga: Aisyiyah ingatkan pentingnya patuhi Prokes saat Muktamar Muhammadiyah

Baca juga: PP Aisyiyah: "Family time" kunci bentuk keluarga tangguh


Siti Noordjannah Djohantini mengatakan isu-isu tersebut akan diusung dalam Muktamar ke-48 Aisyiyah pada November 2022.

"Isu strategis adalah isu-isu yang harus segera direspons dan dampaknya luas," katanya.