PM Korsel: Polisi harus jelaskan respons saat tragedi Halloween
2 November 2022 11:13 WIB
Polisi memotret barang-barang milik korban tewas akibat berdesakan saat perayaan Halloween, yang disimpan di sebuah gedung olahraga di Seoul, Korea Selatan (1/11/2022). (ANTARA/REUTERS/Kim Hong-Ji/aww)
Seoul (ANTARA) - Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo pada Rabu mengatakan kepolisian harus menjelaskan respons mereka setelah menerima sejumlah panggilan darurat sebelum tragedi pesta Halloween menewaskan lebih dari 150 orang di Seoul.
Tragedi pada Sabtu malam itu menewaskan 156 orang dan melukai 151 lainnya, 29 di antaranya berada dalam kondisi serius. Sedikitnya 26 warga negara dari 14 negara lain turut menjadi korban tewas.
Puluhan ribu anak muda memadati jalan-jalan dan gang-gang sempit di Distrik Itaewon untuk merayakan Halloween. Perayaan itu menjadi yang pertama dalam tiga tahun setelah negara itu terbebas dari pembatasan COVID-19.
"Polisi harus melakukan penyelidikan menyeluruh dan memberikan penjelasan secara gamblang dan transparan kepada publik," kata Han pada pertemuan awal satuan tugas untuk menangani bencana tersebut, yang disiarkan televisi.
Sebuah transkrip panggilan darurat yang dirilis oleh kepolisian pada Selasa menunjukkan peringatan pertama tentang kemungkinan terjadinya insiden mematikan itu sekitar 4 jam sebelum peristiwa benar-benar terjadi.
Polisi menerima 10 panggilan serupa lainnya sebelum kekacauan tersebut kemudian menjadi fatal, menurut beberapa transkrip.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pesta Halloween di AS timbulkan korban tewas dan luka
Baca juga: Tragedi Itaewon: Warga cari kerabat yang hilang, rencanakan pemakaman
Baca juga: Korsel janjikan penyelidikan menyeluruh terhadap tragedi Halloween
Tragedi pada Sabtu malam itu menewaskan 156 orang dan melukai 151 lainnya, 29 di antaranya berada dalam kondisi serius. Sedikitnya 26 warga negara dari 14 negara lain turut menjadi korban tewas.
Puluhan ribu anak muda memadati jalan-jalan dan gang-gang sempit di Distrik Itaewon untuk merayakan Halloween. Perayaan itu menjadi yang pertama dalam tiga tahun setelah negara itu terbebas dari pembatasan COVID-19.
"Polisi harus melakukan penyelidikan menyeluruh dan memberikan penjelasan secara gamblang dan transparan kepada publik," kata Han pada pertemuan awal satuan tugas untuk menangani bencana tersebut, yang disiarkan televisi.
Sebuah transkrip panggilan darurat yang dirilis oleh kepolisian pada Selasa menunjukkan peringatan pertama tentang kemungkinan terjadinya insiden mematikan itu sekitar 4 jam sebelum peristiwa benar-benar terjadi.
Polisi menerima 10 panggilan serupa lainnya sebelum kekacauan tersebut kemudian menjadi fatal, menurut beberapa transkrip.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pesta Halloween di AS timbulkan korban tewas dan luka
Baca juga: Tragedi Itaewon: Warga cari kerabat yang hilang, rencanakan pemakaman
Baca juga: Korsel janjikan penyelidikan menyeluruh terhadap tragedi Halloween
Penerjemah: Katriana
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022
Tags: