Liga 1 Indonesia
PSSI apresiasi ketegasan pemerintah tak akan intervensi KLB
1 November 2022 21:59 WIB
Foto Arsip - Dokumen- Ketum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule (tengah) usai menjalani pemeriksaan di Mapolda Jatim, Kamis (20/10/2022) terkait tragedi Kanjuruhan. (ANTARA/Willy Irawan)
Jakarta (ANTARA) - Ketua PSSI Mochamad Iriawan mengapresiasi sikap tegas pemerintah yang menyatakan tak akan melakukan intervensi terhadap penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI.
Keputusan percepatan KLB tersebut, kata Iriawan, semata-mata diambil PSSI sebagai bentuk tanggung jawab agar kompetisi sepak bola di Indonesia bisa kembali bergulir.
"Kami sangat mengapresiasi sikap pemerintah (Menpora Zainudin Amali atas arahan Presiden Joko Widodo) yang akan memastikan pemerintah tidak akan ikut campur tangan dalam KLB PSSI mendatang," kata Iriawan, melalui pernyataan tertulis di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Menpora: Presiden Jokowi ingatkan untuk tidak intervensi KLB PSSI
"Ini hal positif buat sepak bola kita ke depan," kata sosok yang akrab disapa Iwan Bule tersebut.
Adapun keputusan PSSI untuk mempercepat KLB, kata dia, sesungguhnya didasari oleh niat baik, serta respons positif dari rekomendasi yang pernah disampaikan oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan agar PSSI segera menggelar KLB.
"Sekarang ini kami sudah mengirimkan surat kepada FIFA. Jadi saat ini mari kita bersabar saja sambil memikirkan bagaimana kompetisi di negeri ini bisa kembali berjalan. Kompetisi adalah marwah dan itu harus kita pastikan bisa berjalan," kata Iriawan.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo telah mengingatkan jajaran pemerintah untuk tidak mengintervensi dan turut campur dalam pelaksanaan KLB PSSI.
Baca juga: PSSI lapor ke FIFA bahwa KLB digelar 18 Maret 2023
"Beliau (Presiden) hanya saya laporkan saja ya, sudah beliau hanya mendengarkan, tidak ada apa-apa, dan hanya mengingatkan ya sudah pemerintahannya mengikuti saja, tidak boleh intervensi, tidak boleh campur tangan itu saja," kata Amali, selepas diterima Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.
Presiden Jokowi menerima Menpora Amali di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa pagi, dan menerima beberapa laporan, di antaranya mengenai perkembangan terakhir di dunia sepak bola nasional sehubungan rencana penyelenggaraan KLB PSSI.
Amali mengatakan KLB PSSI sudah diputuskan sesuai mekanisme di PSSI, sementara pemerintah tidak ingin ikut campur, apalagi intervensi, baik dalam penyelenggaraan maupun hasil.
"Pemerintah menyerahkan semuanya kepada PSSI, silakan PSSI melakukan sesuai dengan ketentuan yang ada. Kan ada statuta FIFA dan di PSSI ada statutanya," kata dia.
Baca juga: PSSI sebut percepatan KLB demi bergulirnya kembali kompetisi
Keputusan percepatan KLB tersebut, kata Iriawan, semata-mata diambil PSSI sebagai bentuk tanggung jawab agar kompetisi sepak bola di Indonesia bisa kembali bergulir.
"Kami sangat mengapresiasi sikap pemerintah (Menpora Zainudin Amali atas arahan Presiden Joko Widodo) yang akan memastikan pemerintah tidak akan ikut campur tangan dalam KLB PSSI mendatang," kata Iriawan, melalui pernyataan tertulis di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Menpora: Presiden Jokowi ingatkan untuk tidak intervensi KLB PSSI
"Ini hal positif buat sepak bola kita ke depan," kata sosok yang akrab disapa Iwan Bule tersebut.
Adapun keputusan PSSI untuk mempercepat KLB, kata dia, sesungguhnya didasari oleh niat baik, serta respons positif dari rekomendasi yang pernah disampaikan oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan agar PSSI segera menggelar KLB.
"Sekarang ini kami sudah mengirimkan surat kepada FIFA. Jadi saat ini mari kita bersabar saja sambil memikirkan bagaimana kompetisi di negeri ini bisa kembali berjalan. Kompetisi adalah marwah dan itu harus kita pastikan bisa berjalan," kata Iriawan.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo telah mengingatkan jajaran pemerintah untuk tidak mengintervensi dan turut campur dalam pelaksanaan KLB PSSI.
Baca juga: PSSI lapor ke FIFA bahwa KLB digelar 18 Maret 2023
"Beliau (Presiden) hanya saya laporkan saja ya, sudah beliau hanya mendengarkan, tidak ada apa-apa, dan hanya mengingatkan ya sudah pemerintahannya mengikuti saja, tidak boleh intervensi, tidak boleh campur tangan itu saja," kata Amali, selepas diterima Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.
Presiden Jokowi menerima Menpora Amali di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa pagi, dan menerima beberapa laporan, di antaranya mengenai perkembangan terakhir di dunia sepak bola nasional sehubungan rencana penyelenggaraan KLB PSSI.
Amali mengatakan KLB PSSI sudah diputuskan sesuai mekanisme di PSSI, sementara pemerintah tidak ingin ikut campur, apalagi intervensi, baik dalam penyelenggaraan maupun hasil.
"Pemerintah menyerahkan semuanya kepada PSSI, silakan PSSI melakukan sesuai dengan ketentuan yang ada. Kan ada statuta FIFA dan di PSSI ada statutanya," kata dia.
Baca juga: PSSI sebut percepatan KLB demi bergulirnya kembali kompetisi
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022
Tags: