"Seluruh sekolah ada Apar, terutama sekolah negeri atau swasta yang masuk kategori yang kita anggap menengah ke atas," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Junaedi
Hal tersebut dilakukan agar petugas, guru ataupun siswa di sekolah bisa melakukan pemadaman api darurat sambil menunggu petugas pemadam kebakaran datang.
Antisipasi ini juga berkaca dari peristiwa terbakarnya SMA 34 Pondok Labu, Jakarta Barat, pada Senin (31/10) pukul 06.30 WIB.
Menurut Junaedi, pihaknya sedang berbenah dalam penerapan sistem antisipasi bencana di sekolah.
Baca juga: Warga terdampak kebakaran di Kebon Jeruk terima bantuan pangan
Salah satunya dengan membuat jalur evakuasi khusus jika terjadi banjir ataupun gempa dan penggandaan Apar untuk pemadaman api darurat.
Walau demikian, pihaknya baru berencana
"Kita kebetulan akan menghubungi Damkar di wilayah Jakbar, kemudian kita lakukan pelatihan itu," kata dia.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkamart) Jakarta Barat untuk memastikan kelayakan Apar yang ada di setiap sekolah.
Dengan upaya ini, dia berharap pemadaman api bisa dilakukan cepat dan tepat ketika kebakaran melanda sekolah di Jakarta Barat (Jakbar).