Kemenkes: Kasus gangguan ginjal akut di Indonesia 304, terbanyak DKI
1 November 2022 18:24 WIB
Tangkapan layar - Materi pemaparan Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril terkait peta sebaran kasus gangguan ginjal akut di Indonesia per 31 Oktober 2022. (ANTARA/Andi Firdaus).
Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril melaporkan jumlah kasus gangguan ginjal akut (Acute kidney injury/AKI) di Indonesia per 31 Oktober 2022 mencapai 304 pasien, terbanyak di DKI Jakarta.
"Sampai dengan kemarin, jumlah kasus AKI di Indonesia ada 304 kasus dan yang masih dirawat seluruh Indonesia sebanyak 46 kasus, dan meninggal 159 kasus (52 persen) dan 99 kasus sembuh," kata Mohammad Syahril dalam konferensi pers daring diikuti dari Zoom di Jakarta, Selasa.
Syahril mengatakan 304 kasus itu tersebar di 27 provinsi, terbanyak berada di Provinsi DKI Jakarta mencapai 74 kasus yang berasal dari empat kota administratif, yakni Jakarta Timur 25 kasus, Jakarta Barat 22 kasus, Jakarta Selatan 15 kasus dan Jakarta Utara 12 kasus.
Jumlah kasus di Jakarta Timur terdiri atas tujuh meninggal dunia, enam dalam perawatan dan 12 sembuh. Jakarta Barat terdiri atas 13 meninggal dunia dan sembilan sembuh.
Jakarta Selatan tiga meninggal dunia, empat dalam perawatan dan delapan sembuh. Jakarta Utara enam meninggal dunia, satu dalam perawatan dan 15 sembuh.
"Yang terbanyak itu dirawat di RSUD Cipto Mangunkusumo Jakarta," katanya.
Baca juga: Kemenkes kirim penawar gangguan ginjal akut ke 17 RS
Baca juga: RSUD Mattaher Jambi diusulkan jadi rujukan pasien gangguan ginjal akut
Provinsi lainnya yang juga melaporkan kasus serupa berasal dari Provinsi Aceh mencapai 14 kasus, terdiri atas dua meninggal dunia dan 12 sembuh.
Provinsi Bali mencapai 11 kasus, terdiri atas empat meninggal dunia dan tujuh sembuh. Provinsi Banten sebanyak delapan kasus, dua meninggal dunia, satu dirawat dan lima sembuh.
Selanjutnya dari Provinsi Jawa Barat dilaporkan dari Kota Bekasi tujuh kasus, terdiri atas dua meninggal, satu dirawat dan empat sembuh. Kabupaten Bekasi sebanyak enam kasus, dua dirawat dan empat sembuh. Kota Depok sebanyak enam kasus, empat meninggal dan dua sembuh.
"Kematian ada terbanyak itu di kelompok umur 1 sampai 5 tahun sebanyak 106 anak, kemudian di bawah 1 tahun 21 anak dan 23 kasus pada 6 sampai 10, dan ada sembilan anak pada 11 hingga 18 tahun," katanya.
Jumlah kasus berdasarkan kelompok umur didominasi usia 1 hingga 5 tahun sebanyak 173 kasus, kurang dari setahun 46 kasus, 6 sampai 10 tahun 43 kasus dan 11 hingga 18 tahun 42 kasus.
"Pasien yang laki-laki dan perempuan hampir sama, laki-laki adalah 59 persen perempuan 41 persen," katanya.
Baca juga: Kemenkes kembangkan penelitian penyebab gangguan ginjal akut
Baca juga: Peneliti: Peran semua pihak lebih optimal jika ada KLB gangguan ginjal
"Sampai dengan kemarin, jumlah kasus AKI di Indonesia ada 304 kasus dan yang masih dirawat seluruh Indonesia sebanyak 46 kasus, dan meninggal 159 kasus (52 persen) dan 99 kasus sembuh," kata Mohammad Syahril dalam konferensi pers daring diikuti dari Zoom di Jakarta, Selasa.
Syahril mengatakan 304 kasus itu tersebar di 27 provinsi, terbanyak berada di Provinsi DKI Jakarta mencapai 74 kasus yang berasal dari empat kota administratif, yakni Jakarta Timur 25 kasus, Jakarta Barat 22 kasus, Jakarta Selatan 15 kasus dan Jakarta Utara 12 kasus.
Jumlah kasus di Jakarta Timur terdiri atas tujuh meninggal dunia, enam dalam perawatan dan 12 sembuh. Jakarta Barat terdiri atas 13 meninggal dunia dan sembilan sembuh.
Jakarta Selatan tiga meninggal dunia, empat dalam perawatan dan delapan sembuh. Jakarta Utara enam meninggal dunia, satu dalam perawatan dan 15 sembuh.
"Yang terbanyak itu dirawat di RSUD Cipto Mangunkusumo Jakarta," katanya.
Baca juga: Kemenkes kirim penawar gangguan ginjal akut ke 17 RS
Baca juga: RSUD Mattaher Jambi diusulkan jadi rujukan pasien gangguan ginjal akut
Provinsi lainnya yang juga melaporkan kasus serupa berasal dari Provinsi Aceh mencapai 14 kasus, terdiri atas dua meninggal dunia dan 12 sembuh.
Provinsi Bali mencapai 11 kasus, terdiri atas empat meninggal dunia dan tujuh sembuh. Provinsi Banten sebanyak delapan kasus, dua meninggal dunia, satu dirawat dan lima sembuh.
Selanjutnya dari Provinsi Jawa Barat dilaporkan dari Kota Bekasi tujuh kasus, terdiri atas dua meninggal, satu dirawat dan empat sembuh. Kabupaten Bekasi sebanyak enam kasus, dua dirawat dan empat sembuh. Kota Depok sebanyak enam kasus, empat meninggal dan dua sembuh.
"Kematian ada terbanyak itu di kelompok umur 1 sampai 5 tahun sebanyak 106 anak, kemudian di bawah 1 tahun 21 anak dan 23 kasus pada 6 sampai 10, dan ada sembilan anak pada 11 hingga 18 tahun," katanya.
Jumlah kasus berdasarkan kelompok umur didominasi usia 1 hingga 5 tahun sebanyak 173 kasus, kurang dari setahun 46 kasus, 6 sampai 10 tahun 43 kasus dan 11 hingga 18 tahun 42 kasus.
"Pasien yang laki-laki dan perempuan hampir sama, laki-laki adalah 59 persen perempuan 41 persen," katanya.
Baca juga: Kemenkes kembangkan penelitian penyebab gangguan ginjal akut
Baca juga: Peneliti: Peran semua pihak lebih optimal jika ada KLB gangguan ginjal
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022
Tags: