Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Sektor Pesanggrahan masih menunggu hasil uji laboratorium terkait kasus keracunan terhadap 16 pelajar Madrasah Tsanawiyah (MTs) Darussalam, Ulujami, Jakarta Selatan.

"Belum, masih nunggu hasil lab, informasi dari puskesmas kemungkinan hari Jumat," kata Kapolsek Pesanggrahan Kompol Nazirwan saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Pemkot Jaksel tangani 16 pelajar MTs yang diduga keracunan

Dia juga memastikan pihaknya masih terus menyelidiki kasus ini dan terus mencari pedagang kaki lima tersebut.

Saat dikonfirmasi kemungkinan adanya unsur kesengajaan, dia mengatakan pihaknya tidak akan berasumsi karena kepolisian akan menunggu hasil perkembangan penyelidikan dan hasil uji lab.

Diketahui, sebanyak 16 pelajar Madrasah Tsanawiyah (MTs) Darussalam diduga mengalami keracunan.

"Penanganan pertama itu langsung diambil oleh Puskesmas Kelurahan, setelah itu yang dikiranya gejala itu langsung dibawa ke RSUD," kata Lurah Ulujami Yudha Irawan saat dihubungi di Jakarta pada beberapa waktu lalu.

Yudha menjelaskan belasan pelajar tersebut mengalami dugaan keracunan saat jam istirahat pada Rabu sore berdasarkan informasi dari kepala sekolah.

Dijelaskan saat itu para murid membeli jajanan mie pasta siap saji yang dijual pedagang kaki lima di depan sekolah.

Baca juga: Kemenkes: Gangguan ginjal akut menjurus pada keracunan obat

Kemudian setelah menyantap makanan tersebut kebanyakan dari mereka merasakan pusing hingga muntah-muntah. Setelah dicek sampel mie pasta tersebut, diduga para pelajar ini mengalami keracunan makanan.

"Dari sampel makanan, katanya juga sudah dapat dan dicek apa penyebabnya betul itu, cuma kalau bilang keracunan ya kemungkinan besar sih kayaknya keracunan," tuturnya.

Menurut Yudha, saat ini kepala sekolah memberikan kabar para pelajar tersebut sudah kembali ke rumah masing-masing.

Kepala Sekolah MTs Darussalam Ulujami, Syarifuddin saat dikonfirmasi menyatakan para muridnya sudah membaik sehingga bisa pulang ke rumah masing-masing.

"Alhamdulillah sudah membaik semua. Tidak ada yang dirawat lagi mereka sudah diperbolehkan pulang ke rumah," kata Syarifuddin.

Baca juga: Polisi ungkap hasil uji sampel makanan penyebab keracunan massal