IHSG ditutup melemah di tengah kenaikan bursa saham kawasan
1 November 2022 17:27 WIB
Ilustrasi - Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (9/9/2022). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah, di tengah kenaikan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup melemah 46,59 poin atau 0,66 persen ke posisi 7.052,3. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,75 poin atau 0,67 persen ke posisi 1.007,37.
"Untuk pelemahan IHSG kelihatannya dipicu oleh sentimen dari eksternal yaitu akan dimulainya rapat The Fed untuk memutuskan suku bunga acuan yang menurut konsensus akan dinaikkan 75 basis poin," kata analis Indo Premier Sekuritas, Mino saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Dibuka menguat, tak berselang lama IHSG melemah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari zona merah hingga penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor terkoreksi dimana sektor energi turun paling dalam yaitu minus 2,97 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor perindustrian masing-masing minus 1,19 persen
Sedangkan tiga sektor meningkat di mana sektor barang konsumen non primer naik paling tinggi yaitu 0,89 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor barang baku masing-masing 0,49 persen dan 0,29 persen.
Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu POLA, IPCC, JMAS, INTP, dan PBRX. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni ADRO, BMRI, GOTO, ASII, dan UNTR. .
Untuk saham-saham LQ45 yang mengalami penguatan terbesar yaitu CPIN, INTP, TLKM, EMTK, dan BBRI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni ABMM, UNVR, MIKA, ASHA, BHIT.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau "net foreign buy" di seluruh pasar sebesar Rp593,56 miliar. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih Rp350,19 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.307.932 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,97 miliar lembar saham senilai Rp14,62 triliun. Sebanyak 186 saham naik, 355 saham menurun, dan 161 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 91,46 atau 0,33 persen ke 27.678,92, indeks Hang Seng naik 768,25 atau 5,23 persen ke 15.455,27, indeks Shanghai meningkat 75,72 poin atau 2,62 persen ke 2.969,2, dan indeks Straits Times menguat 37,39 poin atau 1,21 persen ke 3.130,5.
Baca juga: IHSG awal pekan menguat jelang pertemuan bank sentral AS
Baca juga: IHSG menguat jelang rilis data inflasi Oktober
Baca juga: IHSG akhir pekan melemah 35,72 poin, dipimpin saham teknologi
IHSG ditutup melemah 46,59 poin atau 0,66 persen ke posisi 7.052,3. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,75 poin atau 0,67 persen ke posisi 1.007,37.
"Untuk pelemahan IHSG kelihatannya dipicu oleh sentimen dari eksternal yaitu akan dimulainya rapat The Fed untuk memutuskan suku bunga acuan yang menurut konsensus akan dinaikkan 75 basis poin," kata analis Indo Premier Sekuritas, Mino saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Dibuka menguat, tak berselang lama IHSG melemah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari zona merah hingga penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor terkoreksi dimana sektor energi turun paling dalam yaitu minus 2,97 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor perindustrian masing-masing minus 1,19 persen
Sedangkan tiga sektor meningkat di mana sektor barang konsumen non primer naik paling tinggi yaitu 0,89 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor barang baku masing-masing 0,49 persen dan 0,29 persen.
Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu POLA, IPCC, JMAS, INTP, dan PBRX. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni ADRO, BMRI, GOTO, ASII, dan UNTR. .
Untuk saham-saham LQ45 yang mengalami penguatan terbesar yaitu CPIN, INTP, TLKM, EMTK, dan BBRI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni ABMM, UNVR, MIKA, ASHA, BHIT.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau "net foreign buy" di seluruh pasar sebesar Rp593,56 miliar. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih Rp350,19 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.307.932 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,97 miliar lembar saham senilai Rp14,62 triliun. Sebanyak 186 saham naik, 355 saham menurun, dan 161 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 91,46 atau 0,33 persen ke 27.678,92, indeks Hang Seng naik 768,25 atau 5,23 persen ke 15.455,27, indeks Shanghai meningkat 75,72 poin atau 2,62 persen ke 2.969,2, dan indeks Straits Times menguat 37,39 poin atau 1,21 persen ke 3.130,5.
Baca juga: IHSG awal pekan menguat jelang pertemuan bank sentral AS
Baca juga: IHSG menguat jelang rilis data inflasi Oktober
Baca juga: IHSG akhir pekan melemah 35,72 poin, dipimpin saham teknologi
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: