BMKG prakirakan potensi cuaca ekstrem di Jateng hingga 3 November
1 November 2022 14:36 WIB
Tangkapan layar video kiriman BPBD Kabupaten Cilacap terkait genangan banjir di Jalur Lintas Selatan Selatan (JLSS) Jawa Tengah ruas jalan nasional Sidareja-Pangandaran yang masuk wilayah Desa Cinyawang, Kecamatan Patimuan, Kabupaten Cilacap, Rabu (26/10/2022). ANTARA/HO-BPBD Cilacap/am.
Cilacap (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca ekstrem berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jawa Tengah pada 1-3 November 2022 sehingga masyarakat diimbau waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi.
"Dalam rilis yang dikeluarkan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang hari ini (1/11) disebutkan bahwa berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, terdapat beberapa faktor yang berpotensi memicu terjadinya cuaca ekstrem dalam tiga hari ke depan," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Selasa.
Menurut dia, faktor-faktor pemicu cuaca ekstrem tersebut di antaranya aktifnya gelombang atmosfer tipe Low serta anomali suhu muka laut positif di Laut Jawa dan Samudra Hindia selatan Jawa memicu adanya peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah.
Selain itu, kelembapan udara yang relatif cukup tinggi dan labilitas lokal yang cukup kuat turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia, khususnya Jawa Tengah.
"Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang dalam waktu singkat dapat terjadi di wilayah Jawa Tengah pada periode 1-3 November," katanya.
Baca juga: BMKG perkirakan intensitas siklon tropis Nalgae menurun
Baca juga: BMKG peringatkan sejumlah wilayah berpotensi turun hujan lebat
Dalam hal ini, kata dia, potensi cuaca ekstrem pada hari Selasa (1/11) dapat terjadi di Kabupaten Wonosobo, Grobogan, Blora, Kota Magelang, Temanggung dan sekitarnya.
Sementara pada hari Rabu (2/11), cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Cilacap, Banjarnegara, Banyumas, Batang, Blora, Boyolali, Grobogan, Karanganyar, Kendal, Kudus, Kota/Kabupaten Magelang, Pati, Kabupaten/Kota Pekalongan, Purbalingga, Batang, Salatiga, Kabupaten/Kota Semarang, Sragen, Temanggung, Wonosobo, Wonogiri, Pemalang dan sekitarnya.
Selanjutnya pada hari Kamis (3/11), cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Cilacap, Banjarnegara, Banyumas, Temanggung, Wonosobo, Kota/Kabupaten Magelang, Kebumen,l dan sekitarnya.
"Terkait dengan hal itu, kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada 1-3 November 2022 yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, hujan es, tanah longsor, angin kencang dan puting beliung," kata Teguh.
Baca juga: BMKG: Siklon tropis Nalgae pengaruhi kondisi cuaca di Jateng
Baca juga: BMKG: Hujan ekstrem masih berpotensi di wilayah Jateng selatan
"Dalam rilis yang dikeluarkan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang hari ini (1/11) disebutkan bahwa berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, terdapat beberapa faktor yang berpotensi memicu terjadinya cuaca ekstrem dalam tiga hari ke depan," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Selasa.
Menurut dia, faktor-faktor pemicu cuaca ekstrem tersebut di antaranya aktifnya gelombang atmosfer tipe Low serta anomali suhu muka laut positif di Laut Jawa dan Samudra Hindia selatan Jawa memicu adanya peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah.
Selain itu, kelembapan udara yang relatif cukup tinggi dan labilitas lokal yang cukup kuat turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia, khususnya Jawa Tengah.
"Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang dalam waktu singkat dapat terjadi di wilayah Jawa Tengah pada periode 1-3 November," katanya.
Baca juga: BMKG perkirakan intensitas siklon tropis Nalgae menurun
Baca juga: BMKG peringatkan sejumlah wilayah berpotensi turun hujan lebat
Dalam hal ini, kata dia, potensi cuaca ekstrem pada hari Selasa (1/11) dapat terjadi di Kabupaten Wonosobo, Grobogan, Blora, Kota Magelang, Temanggung dan sekitarnya.
Sementara pada hari Rabu (2/11), cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Cilacap, Banjarnegara, Banyumas, Batang, Blora, Boyolali, Grobogan, Karanganyar, Kendal, Kudus, Kota/Kabupaten Magelang, Pati, Kabupaten/Kota Pekalongan, Purbalingga, Batang, Salatiga, Kabupaten/Kota Semarang, Sragen, Temanggung, Wonosobo, Wonogiri, Pemalang dan sekitarnya.
Selanjutnya pada hari Kamis (3/11), cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Cilacap, Banjarnegara, Banyumas, Temanggung, Wonosobo, Kota/Kabupaten Magelang, Kebumen,l dan sekitarnya.
"Terkait dengan hal itu, kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada 1-3 November 2022 yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, hujan es, tanah longsor, angin kencang dan puting beliung," kata Teguh.
Baca juga: BMKG: Siklon tropis Nalgae pengaruhi kondisi cuaca di Jateng
Baca juga: BMKG: Hujan ekstrem masih berpotensi di wilayah Jateng selatan
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022
Tags: