Palembang (ANTARA) - Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Sumatera Selatan memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga mencapai Rp9 triliun lebih sejak Januari hingga Oktober 2022.

"Dana KUR tersebut dimanfaatkan 135.427 debitur atau pelaku UMKM yang tersebar di 17 kabupaten/kota," kata Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Sumsel, Afrian Joni di Palembang, Sabtu.

Dia menjelaskan dana KUR tersebut dimanfaatkan pelaku UMKM untuk modal dan pengembangan usaha yang sebelumnya sempat terpuruk dampak pandemi COVID-19.

Bukti pemanfaatan dana KUR cukup baik, sebagian besar pelaku UMKM mampu membayar cicilan kreditnya setiap bulan dengan lancar sesuai ketentuan.

Berdasarkan data dari pihak perbankan yang mengelola KUR, jika dilihat dari kredit bermasalah, kredit macet sangat kecil hanya di angka 0,05 persen dari 135.427 debitur, katanya.

Baca juga: Pemprov Sumsel minta penambahan alokasi KUR

Baca juga: BSB salurkan KUR Rp104,6 miliar ke sektor pertanian dan peternakan


Menurut dia, sesuai arahan Gubernur Sumsel Herman Deru, pihaknya yang tergabung dalam Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) berupaya memfasilitasi dan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses sektor jasa keuangan seluas-luasnya.

Untuk membuka akses masyarakat tersebut, TPAKD Sumsel gencar melakukan sosialisasi dan gerakan percepatan untuk memfasilitasi kemudahan dan kelancaran saluran dukungan dana pemerintah dan lembaga perbankan swasta di daerah melalui literasi dan inklusi keuangan.

Kegiatan itu mendapat respon cukup baik dari masyarakat karena dirasakan mereka memberikan manfaat dalam hal penguatan ekonomi mikro dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dengan cara pemberdayaan potensi usaha ekonomi produktif.

Melalui upaya tersebut diharapkan dapat memotivasi pelaku UMKM bangkit dan mewujudkan akselerasi pertumbuhan ekonomi di provinsi ini, ujar dia.

Baca juga: Bank Sumsel Babel kejar target penyaluran KUR

Baca juga: Pemprov Sumsel minta KUR jangkau petani di pelosok