Jakarta (ANTARA) - Manager Penang Global Tourism Sdn Bhd, Pauline Yoon mengatakan ada lima pengembangan destinasi wisata baru di Pulau Pinang, Malaysia.

Pertama ialah pembangunan taman tepi laut dengan mereklamasi Gurney Drive (kawasan pejalan kaki tepi laut) di George Town, Penang.

“Masterplan konsep Gurney Wharf yang diusulkan mencakup empat area berbeda, yaitu ritel food&beverage (F&B) tepi laut, taman air, pantai, dan hutan pesisir,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu.
Baca juga: Wisatawan Indonesia jadi target pengunjung The Top Penang di Malaysia

Proyek Gurney Wharf diperkirakan sebesar 131 hektar tanah yang memakan dana 200 juta Ringgit Malaysia (RM). Kawasan tersebut diprediksi selesai pada tahun 2025.

Pengembangan kedua adalah Padang Kota Lama Penang (Esplanade) yang merupakan pelebaran jalur pejalan kaki sebagai salah satu dari 14 komponen Masterplan Pemerintah Negara Bagian Penang untuk membangun Tepi Laut Utara Penang.

“Selanjutnya yaitu cagar biosfer Bukit Penang UNESCO seluas 12.481 hektar yang meliputi kawasan sekitar Bukit Penang, Taman Botani Penang, Taman Nasional Penang, enam cagar hutan permanen, serta dua bendungan,” ungkap dia.
Baca juga: 7 November Firefly Layani Rute Penang-Banda Aceh

Keempat, lanjut Pauline, pembenahan di Fort Cornwallis (benteng terbesar di Malaysia yang dibangun British East India Company) yang diperkirakan selesai akhir tahun 2024. Benteng tersebut juga termasuk salah satu landmark pertama di Penang yang sudah terdaftar dalam Situs Warisan Dunia UNESCO pada Juli 2008.

“Terakhir, adanya hotel baru dan pembangunan hotel di Penang (seperti) Amari SPICE Penang, Ascott Gurney, The George Hotel, Crowne Plaza Penang, Citadines Connect,” kata Pauline.

Baca juga: KJRI: Trade Expo Indonesia hasilkan MoU dengan pengusaha Penang