Kapolri: Siapapun pemimpinnya akan berat jika 2024 terjadi polarisasi
29 Oktober 2022 17:36 WIB
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo usai menyampaikan pidato ilmiah di UIN Walisongo Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (29/10/2022). ANTARA/I.C.Senjaya/aa.
Semarang (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menyebut siapa pun pemimpin yang terpilih pada Pemilu 2024 akan menghadapi permasalahan berat jika kembali terjadi polarisasi politik.
"Siapa pun yang terpilih akan menghadapi masalah ini. Siapa pun pemimpinnya akan berat," kata Kapolri saat menyampaikan pidato ilmiah dalam Stadium General bertajuk “Anak Muda dan Tantangan Kebangsaan” di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Sabtu.
Menurut dia, Pemilu 2019 menjadi pengalaman dalam menghadapi Pemilu 2024.
Ia menuturkan tahapan pemilu sudah mulai berjalan.
Kondisi tersebut, kata dia, tentunya akan memunculkan politik identitas hingga kampanye hitam.
Menurut dia, polarisasi masyarakat juga menjadi ancaman di masa depan.
Oleh karena itu, kata dia, persatuan dan kesatuan harus dijaga agar stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat, serta politik juga ikut terjaga.
"Pemilu 2024 harus berkualitas. Jangan mau terprovokasi dan terpolarisasi," katanya.
Jangan sampai, lanjut dia, ada saudara atau teman yang bermusuhan hanya gara-gara berbeda pilihan.
Baca juga: Kapolri: Sebarluaskan moderasi beragama ke seluruh masyarakat
Baca juga: Kapolri optimistis Polri mampu mengembalikan kepercayaan publik
Baca juga: Tujuh jenderal purnawirawan temui Listyo Sigit beri dukungan moral
"Siapa pun yang terpilih akan menghadapi masalah ini. Siapa pun pemimpinnya akan berat," kata Kapolri saat menyampaikan pidato ilmiah dalam Stadium General bertajuk “Anak Muda dan Tantangan Kebangsaan” di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Sabtu.
Menurut dia, Pemilu 2019 menjadi pengalaman dalam menghadapi Pemilu 2024.
Ia menuturkan tahapan pemilu sudah mulai berjalan.
Kondisi tersebut, kata dia, tentunya akan memunculkan politik identitas hingga kampanye hitam.
Menurut dia, polarisasi masyarakat juga menjadi ancaman di masa depan.
Oleh karena itu, kata dia, persatuan dan kesatuan harus dijaga agar stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat, serta politik juga ikut terjaga.
"Pemilu 2024 harus berkualitas. Jangan mau terprovokasi dan terpolarisasi," katanya.
Jangan sampai, lanjut dia, ada saudara atau teman yang bermusuhan hanya gara-gara berbeda pilihan.
Baca juga: Kapolri: Sebarluaskan moderasi beragama ke seluruh masyarakat
Baca juga: Kapolri optimistis Polri mampu mengembalikan kepercayaan publik
Baca juga: Tujuh jenderal purnawirawan temui Listyo Sigit beri dukungan moral
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2022
Tags: