Gunung Lokon di Tomohon aman untuk wisatawan meski berstatus Waspada
28 Oktober 2022 20:42 WIB
Wisatawan lokal sementara menikmati keindahan Gunung Lokon dilihat dari salah satu destinasi wisata yang berada tak jauh dari gunung api aktif tersebut. ANTARA/Karel A Polakitan.
Manado (ANTARA) - Pos Pengamatan Gunung Api Lokon menyebutkan gunung di Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut) itu, masih aman untuk kegiatan pendakian oleh wisatawan meskipun saat ini berstatus Level 2 atau Waspada.
"Lokon sekarang masih status Waspada atau Level 2, masih aman untuk pendakian atau wisatawan, pun masih terekam ada migrasi magma walaupun kecil," sebut Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon, Farid R Bina di Tomohon, Jumat.
Dia mengatakan dalam sebulan rata-rata terekam 100 gempa vulkanik dalam dan vulkanik dangkal, sementara untuk rata-rata harian normal di bawah tiga kali gempa.
Hingga saat ini, aktivitas pendakian oleh wisatawan lokal maupun mancanegara ke salah satu gunung api aktif di Sulut tersebut masih masih berlangsung.
Tak hanya di sekitar kawah, pendaki/wisatawan melakukan pendakian ke puncak dan bermalam.
Baca juga: Berstatus waspada, pendakian menuju Gunung-Lokon di Sulut ditutup
Baca juga: PVMBG rekomendasikan jangan ada aktivitas di Kawah Gunung Lokon
"Kami berharap wisatawan beraktivitas tidak terlalu dekat kawah untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," ajaknya.
Sebagaimana data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM, Gunung Lokon merupakan satu dari empat gunung api di Sulut yang berstatus Waspada.
Ketiga gunung api lainnya yaitu Gunung Soputan (Kabupaten Minahasa Tenggara), Gunung Karangetang (Kabupaten Kepulauan Sitaro) dan Gunung Awu (Kabupaten Kepulauan Sangihe).
Selain itu, ada empat gunung api lainnya di provinsi ujung utara Sulawesi yang berstatus Normal (Level 1), Gunung Ambang (Kota Kotamobagu), Gunung Mahawu (Kota Tomohon), Gunung Tangkoko (Kota Bitung) dan Gunung Ruang (Kabupaten Kepulauan Sitaro).
Tingkatan status gunung berapi ada empat yakni dari yang paling rendah, yaitu Normal (Level 1), Waspada (Level2), Siaga (Level 3) dan Awas (Level 4).
Baca juga: Aktivitas Gunung Lokon-Mahawu ancaman potensial bencana di Tomohon
Baca juga: Pos gunung api minta warga jauhi kawah Lokon
"Lokon sekarang masih status Waspada atau Level 2, masih aman untuk pendakian atau wisatawan, pun masih terekam ada migrasi magma walaupun kecil," sebut Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon, Farid R Bina di Tomohon, Jumat.
Dia mengatakan dalam sebulan rata-rata terekam 100 gempa vulkanik dalam dan vulkanik dangkal, sementara untuk rata-rata harian normal di bawah tiga kali gempa.
Hingga saat ini, aktivitas pendakian oleh wisatawan lokal maupun mancanegara ke salah satu gunung api aktif di Sulut tersebut masih masih berlangsung.
Tak hanya di sekitar kawah, pendaki/wisatawan melakukan pendakian ke puncak dan bermalam.
Baca juga: Berstatus waspada, pendakian menuju Gunung-Lokon di Sulut ditutup
Baca juga: PVMBG rekomendasikan jangan ada aktivitas di Kawah Gunung Lokon
"Kami berharap wisatawan beraktivitas tidak terlalu dekat kawah untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," ajaknya.
Sebagaimana data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM, Gunung Lokon merupakan satu dari empat gunung api di Sulut yang berstatus Waspada.
Ketiga gunung api lainnya yaitu Gunung Soputan (Kabupaten Minahasa Tenggara), Gunung Karangetang (Kabupaten Kepulauan Sitaro) dan Gunung Awu (Kabupaten Kepulauan Sangihe).
Selain itu, ada empat gunung api lainnya di provinsi ujung utara Sulawesi yang berstatus Normal (Level 1), Gunung Ambang (Kota Kotamobagu), Gunung Mahawu (Kota Tomohon), Gunung Tangkoko (Kota Bitung) dan Gunung Ruang (Kabupaten Kepulauan Sitaro).
Tingkatan status gunung berapi ada empat yakni dari yang paling rendah, yaitu Normal (Level 1), Waspada (Level2), Siaga (Level 3) dan Awas (Level 4).
Baca juga: Aktivitas Gunung Lokon-Mahawu ancaman potensial bencana di Tomohon
Baca juga: Pos gunung api minta warga jauhi kawah Lokon
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022
Tags: