Jakarta (ANTARA) - Rektor Unika Atma Jaya Dr Agustinus Prasetyantoko mengatakan digitalisasi memberi peluang pelaksanaan perkuliahan di dunia maya yang memungkinkan perluasan akses pendidikan.

"Inovasi dan teknologi memberi peluang peningkatan produktivitas yang bersifat inklusif,” ujar Prasetyantoko pada peluncuran laman baru Unika Atma Jaya di Jakarta, Kamis.

Dia menambahkan dunia sedang mengalami disrupsi ganda yang didorong oleh inovasi teknologi serta kemunculan pandemi global COVID-19 yang membuat dunia setelah pandemi tidak akan sama lagi dengan sebelumnya.

Baca juga: Unika Atma Jaya sediakan 50 beasiswa bagi mahasiswa Timor Leste

Oleh karena itu, kampus perlu melakukan transformasi digital. Melalui peluncuran laman baru, dia berharap dapat menjadi titik awal bagi pihaknya dalam semangat baru digitalisasi di kampus. Dengan demikian, diharapkan dapat menyiapkan generasi transformatif yang mampu menghadapi perubahan di masa depan.

Akademisi dan juga pemerhati Komunikasi dan Budaya Digital dari Universitas Indonesia Dr Firman Kurniawan mengatakan masyarakat Indonesia tidak ketinggalan dalam teknologi, begitu juga dengan yang memiliki media sosial. Banyak UMKM dan proses pendidikan di lakukan dalam dunia digital.

Media digital disambut sebagai sebuah peluang yang baik untuk masa depan digitalisasi Indonesia, salah satunya anak muda zaman sekarang didewasakan dengan media sosial.

Baca juga: Unika Atma Jaya tegaskan komitmen pada pembangunan berkelanjutan

Baca juga: Atma Jaya siap "Go Digital"


“Peran perguruan tinggi sangat diperlukan dalam pengembangan digitalisasi, hal ini sejalan dengan perkembangan zaman,” kata dia.

Pesohor digital Nadia Soekarno mengatakan potensi digital itu besar. Namun, masyarakat belum punya kepekaan mengenai literasi media.

“Menurut saya, harus ada kontrol dari atas (pemerintahan). Di Tik Tok sudah community guide lines dan kantornya sudah masuk di Indonesia. Harapannya, semakin bekerja sama dengan pemerintahan,” imbuh Nadia.