Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani menilai perlu diplomasi parlemen untuk menyelesaikan berbagai masalah di kawasan Asia Pasifik, seperti kenaikan harga pangan dan energi.

"Kita bertemu pada saat yang kritis dan dunia berada di persimpangan jalan, hidup di tengah dunia yang terpolarisasi, di tengah meningkatnya persaingan di antara negara-negara besar, dan di tengah kenaikan harga pangan dan energi," kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Hal itu dikatakan Puan Maharani saat menjadi pembicara pada sidang paripurna pertama "the 30th Annual Congress of the Asia-Pacific Parliamentary Forum" (APPF 30) di Bangkok, Thailand.

Menurut dia, tantangan-tantangan di kawasan Asa Pasifik telah membawa ketidakpastian dan pesimisme di berbagai belahan dunia. Namun, dia menilai parlemen memiliki kesempatan menawarkan paradigma baru yang menawarkan harapan dan solusi konkrit.

"Jika parlemen bekerja sama maka kita bisa membuat perbedaan. Kita dapat berkontribusi untuk memecahkan krisis multidimensi ini," ujarnya.

Puan mengatakan parlemen harus dapat menunjukkan dapat mengesampingkan perbedaan pendapat antarnegara. Hal itu diperlukan untuk mencapai tujuan yang lebih besar dan menciptakan dunia yang lebih damai dan sejahtera.

"Pilihan ada pada kita sebagai pengambil keputusan. Apakah kita akan mengambil jalan yang memperlebar perpecahan antarbangsa atau apakah kita fokus pada jalan yang mengarah pada kolaborasi?" katanya.

Puan menilai parlemen Asia Pasifik perlu mengambil beberapa langkah, pertama adalah menjunjung tinggi penghormatan terhadap hukum internasional, termasuk Konvensi PBB tentang Hukum Laut, dan Piagam PBB yang mengatur hubungan antar negara.

Kedua, perlu membangun kepercayaan antarnegara sebagai landasan kerja sama internasional karena akan memungkinkan parlemen untuk mengubah persaingan menjadi kerja sama dan persaingan menjadi kolaborasi.

"Parlemen-parlemen kawasan Asia Pasifik perlu memupuk kebiasaan dialog, konsultasi, dan diplomasi. Ketiga, dengan menolak penggunaan kekuatan dan kekerasan dalam menyelesaikan kepentingan politik dan keamanan yang berbeda," ujarnya.

Puan mengatakan langkah keempat adalah memperkuat komitmen kerja sama internasional karena masalah global membutuhkan solusi dan perlu mendorong kolaborasi dalam mengatasi berbagai krisis yang dihadapi dunia.

Langkah selanjutnya yang diperlukan adalah membangun kerja sama regional secara multilateralisme dalam memajukan kerja sama di kawasan seperti di Asia-Pasifik.

"Langkah tersebut penting karena kerja sama internasional hanya dapat dimajukan melalui diplomasi. Namun, kita juga menyaksikan bahwa ada kalanya diplomasi pemerintah menemui jalan buntu, terutama jika menyangkut masalah keamanan yang kompleks dan sensitif," ujarnya.

Dia menambahkan karakter diplomasi parlemen yang fleksibel memungkinkan tidak hanya untuk berdebat secara lebih terbuka tentang masalah apa pun yang menjadi perhatian bersama, namun untuk mengedepankan solusi kreatif untuk masalah keamanan regional yang bermasalah.