Imigrasi buka layanan Immigration on Shipping tarik wisman premium
27 Oktober 2022 16:54 WIB
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Imigrasi Widodo Ekatjahjana saat melakukan pengawasan dan pemantauan ke Pelabuhan Benoa, Denpasar, Kamis (27/10/2022). ANTARA/HO-Imigrasi.
Denpasar (ANTARA) - Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Imigrasi Widodo Ekatjahjana mengatakan pembukaan kembali Pelabuhan Benoa, Bali, untuk kedatangan kapal pesiar dan ditambah dengan dibukanya layanan Immigration on Shipping diyakini akan mampu menarik kunjungan wisatawan mancanegara kategori premium.
"Kedatangan pertama kali 'cruise' setelah pandemi COVID-19 ini membawa wisatawan mancanegara, saya kira layanan kita sudah mulai kita tingkatkan," kata Widodo dalam keterangan tertulisnya terkait pengawasan dan pemantauan ke Pelabuhan Benoa, Denpasar, Kamis.
Ia menambahkan, pembukaan kembali Pelabuhan Benoa untuk kedatangan kapal pesiar yang membawa wisatawan miliarder mancanegara pada Kamis (27/10) ini sekaligus merupakan momentum mendongkrak masuknya wisatawan mancanegara.
Selain juga didukung kebijakan fasilitas keimigrasian yang ditawarkan antara VoA, Second Home Visa dan Immigration on Shipping.
Dalam waktu dekat ini akan diberikan kebijakan stimulan berupa eVisa dan eVoA untuk kemudahan wisatawan tersebut memperoleh Visa Wisata di Indonesia.
Kapal pesiar pertama yang berlabuh di Benoa pada Kamis (27/10) ini adalah MV National Geographic Orion dari Bahamas yang membawa 53 orang penumpang dan 66 orang kru. Kapal tersebut sebelumnya berangkat dari Sumbawa dan akan melanjutkan perjalanan ke Singapura.
Terkait dengan pengawasan dan pemeriksaan di Pelabuhan Benoa tersebut juga untuk memastikan semua sarana dan prasarana keimigrasian berjalan dengan baik.
"Kedatangan 'cruise' pertama yang membawa wisatawan mancanegara ini diharapkan akan membuka lebar jalan masuknya wisatawan asing yang ingin datang ke Indonesia menggunakan kapal pesiar," ujarnya.
Pihaknya optimistis Imigrasi dapat memfasilitasi peningkatan sektor pariwisata tersebut dengan menggandeng kementerian/lembaga terkait.
"Kami libatkan semua stakeholders, termasuk Pelindo sebagai otoritas pelabuhan yang memfasilitasi operasional di sini. Kemudian ada layanan Visa on Arrival yang disponsori oleh BRI," ujarnya.
Selain itu ada Bea Cukai dan Karantina Kesehatan, dan untuk agen terkait ada agen kapal besar (pesiar) antara lain Pelni, Djakarta Lloyd, Bahari Eka Nusantara Line (Ben Line) dan Track yang bisa mendatangkan serta memudahkan alur kedatangan orang asing untuk berwisata di Bali. "Kami akan sinergiskan semuanya," ucap Widodo.
Baca juga: Bali optimistis jumlah kunjungan wisatawan pulih pada 2023
Baca juga: Sandi: Permintaan wisatawan Australia berkunjung ke Bali sangat tinggi
"Kedatangan pertama kali 'cruise' setelah pandemi COVID-19 ini membawa wisatawan mancanegara, saya kira layanan kita sudah mulai kita tingkatkan," kata Widodo dalam keterangan tertulisnya terkait pengawasan dan pemantauan ke Pelabuhan Benoa, Denpasar, Kamis.
Ia menambahkan, pembukaan kembali Pelabuhan Benoa untuk kedatangan kapal pesiar yang membawa wisatawan miliarder mancanegara pada Kamis (27/10) ini sekaligus merupakan momentum mendongkrak masuknya wisatawan mancanegara.
Selain juga didukung kebijakan fasilitas keimigrasian yang ditawarkan antara VoA, Second Home Visa dan Immigration on Shipping.
Dalam waktu dekat ini akan diberikan kebijakan stimulan berupa eVisa dan eVoA untuk kemudahan wisatawan tersebut memperoleh Visa Wisata di Indonesia.
Kapal pesiar pertama yang berlabuh di Benoa pada Kamis (27/10) ini adalah MV National Geographic Orion dari Bahamas yang membawa 53 orang penumpang dan 66 orang kru. Kapal tersebut sebelumnya berangkat dari Sumbawa dan akan melanjutkan perjalanan ke Singapura.
Terkait dengan pengawasan dan pemeriksaan di Pelabuhan Benoa tersebut juga untuk memastikan semua sarana dan prasarana keimigrasian berjalan dengan baik.
"Kedatangan 'cruise' pertama yang membawa wisatawan mancanegara ini diharapkan akan membuka lebar jalan masuknya wisatawan asing yang ingin datang ke Indonesia menggunakan kapal pesiar," ujarnya.
Pihaknya optimistis Imigrasi dapat memfasilitasi peningkatan sektor pariwisata tersebut dengan menggandeng kementerian/lembaga terkait.
"Kami libatkan semua stakeholders, termasuk Pelindo sebagai otoritas pelabuhan yang memfasilitasi operasional di sini. Kemudian ada layanan Visa on Arrival yang disponsori oleh BRI," ujarnya.
Selain itu ada Bea Cukai dan Karantina Kesehatan, dan untuk agen terkait ada agen kapal besar (pesiar) antara lain Pelni, Djakarta Lloyd, Bahari Eka Nusantara Line (Ben Line) dan Track yang bisa mendatangkan serta memudahkan alur kedatangan orang asing untuk berwisata di Bali. "Kami akan sinergiskan semuanya," ucap Widodo.
Baca juga: Bali optimistis jumlah kunjungan wisatawan pulih pada 2023
Baca juga: Sandi: Permintaan wisatawan Australia berkunjung ke Bali sangat tinggi
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: