Indonesia-Amerika Latin harus sering "kongkow" bareng
9 Juli 2012 14:57 WIB
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, memberi keterangan pers disela berlangsungnya ASEAN Latin Business Forum (ALBF) 2012 di Jakarta, Senin (9/7). Forum ekonomi yang melibatkan kalangan pemerintah, pengusaha, pelaku ekonomi, dan akademisi dari negara ASEAN dan sejumlah negara di Amerika Latin itu akan berlangsung hingga Selasa (10/7). ( FOTO ANTARA/Ismar Patrizki)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan mengatakan Indonesia dan Amerika Latin harus sering "kongkow" bareng (bertemu) agar lebih mengetahui permasalahan yang membatasi kedua negara dalam upaya peningkatan hubungan kerja sama.
"Ini dilakukan agar Amerika Latin lebih mengerti Indonesia dan bisa menjalin hubungan yang lebih baik," kata Menteri Perdagangan dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Menurutnya, selama ini masih banyak kendala dari sisi tarif dan non tarif karena paradigma Amerika Latin yang menganggap Indonesia sebagai negara industrialisasi yang besar.
"Sehingga mereka merasa insecure terhadap produk dalam negeri di Amerika Latin. Indonesia juga sering dijadikan sebagai pintu masuk ketiga dari produk yang mau dikirim ke Amerika Latin," kata dia.
Namun, kata dia, meskipun Indonesia - Amerika Latin masih ada gap satu sama lain, tapi masih ada beberapa zona yang bisa dimanfaatkan oleh Indonesia.
"Skala ini besar sekali, kami tidak bisa menutup diri namun pembukaan pintunya harus diukur, ini harus disosialisasikan," kata dia.
(tri)
"Ini dilakukan agar Amerika Latin lebih mengerti Indonesia dan bisa menjalin hubungan yang lebih baik," kata Menteri Perdagangan dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Menurutnya, selama ini masih banyak kendala dari sisi tarif dan non tarif karena paradigma Amerika Latin yang menganggap Indonesia sebagai negara industrialisasi yang besar.
"Sehingga mereka merasa insecure terhadap produk dalam negeri di Amerika Latin. Indonesia juga sering dijadikan sebagai pintu masuk ketiga dari produk yang mau dikirim ke Amerika Latin," kata dia.
Namun, kata dia, meskipun Indonesia - Amerika Latin masih ada gap satu sama lain, tapi masih ada beberapa zona yang bisa dimanfaatkan oleh Indonesia.
"Skala ini besar sekali, kami tidak bisa menutup diri namun pembukaan pintunya harus diukur, ini harus disosialisasikan," kata dia.
(tri)
Pewarta: Tria Dianti
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012
Tags: