Menko Airlangga sebut perekonomian Indonesia kuat hadapi tantangan
27 Oktober 2022 15:51 WIB
Arsip foto - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Gala Dinner USINDO sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Selasa (25/10/2022). ANTARA/HO-KemenkoEkonomi/pri.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut perekonomian Indonesia kuat menghadapi berbagai tantangan ekonomi global dengan posisi geopolitik yang seimbang dan kebijakan luar negeri yang cekatan.
“Indonesia memiliki posisi yang kuat untuk menghadapi tantangan politik dan ekonomi sebagai imbas dari pandemi, disrupsi rantai pasok dan konflik Rusia-Ukraina,” kata Airlangga dalam Gala Dinner USINDO sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Kamis.
Airlangga juga menggarisbawahi rilis International Monetary Fund (IMF) World Economic Outlook pada Oktober 2022 yang mempertahankan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 5,3 persen untuk tahun 2022 dan di kisaran 5 persen pada 2023.
“Nilai surplus perdagangan diperkirakan dapat mencapai $60 miliar di 2022, yang menunjukkan kenaikan signifikan jika dibandingkan surplus senilai $22 miliar pada tahun 2011,” ucap Airlangga.
Airlangga menyebut Indonesia menarik bagi investor global karena merupakan bagian dari kawasan yang stabil, termasuk dalam value chain regional serta global, memiliki pasar yang besar, menyediakan proyek investasi yang berkualitas, dan konsisten dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Saat ini Indonesia memiliki berbagai proyek baru dan tengah berjalan yang dapat memenuhi target Sustainable Development Goals (SDGs), yang mencakup isu-isu strategis seperti energi bersih, kesetaraan gender, teknologi informasi, kesehatan publik, dan keamanan pangan.
Pemerintah Indonesia juga mengakui peran penting dari Public and Private Sector Partnership dalam mewujudkan komitmen investasi dalam proyek berkelanjutan.
“Dengan menjadi tuan rumah KTT G20 pada bulan November di Bali, Indonesia telah menunjukkan kepemimpinannya untuk mendapatkan posisi global yang dapat menguntungkan, baik negara berkembang maupun negara maju. Indonesia juga akan melanjutkan kepemimpinan internasional dengan mengampu Keketuaan ASEAN pada tahun 2023,” imbuh Airlangga.
Co-Chair USINDO Robert Blake menekankan bahwa Indonesia memiliki indikator ekonomi yang kuat dengan peningkatan ekspor, tingkat inflasi yang relatif rendah, situasi pasar saham yang terus mengalami penguatan, dan memiliki pertumbuhan FDI kedua tertinggi di ASEAN.
"Perusahaan swasta Amerika Serikat saat ini menanti kabar lebih lanjut dari Pemerintah Indonesia untuk dapat melebarkan ekspansi usahanya di Indonesia,” lanjut Robert Blake.
Baca juga: Airlangga: RI akan bangun konektivitas listrik di Asia Tenggara
Baca juga: Menko Airlangga: Transisi energi harus adil dan terjangkau masyarakat
“Indonesia memiliki posisi yang kuat untuk menghadapi tantangan politik dan ekonomi sebagai imbas dari pandemi, disrupsi rantai pasok dan konflik Rusia-Ukraina,” kata Airlangga dalam Gala Dinner USINDO sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Kamis.
Airlangga juga menggarisbawahi rilis International Monetary Fund (IMF) World Economic Outlook pada Oktober 2022 yang mempertahankan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 5,3 persen untuk tahun 2022 dan di kisaran 5 persen pada 2023.
“Nilai surplus perdagangan diperkirakan dapat mencapai $60 miliar di 2022, yang menunjukkan kenaikan signifikan jika dibandingkan surplus senilai $22 miliar pada tahun 2011,” ucap Airlangga.
Airlangga menyebut Indonesia menarik bagi investor global karena merupakan bagian dari kawasan yang stabil, termasuk dalam value chain regional serta global, memiliki pasar yang besar, menyediakan proyek investasi yang berkualitas, dan konsisten dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Saat ini Indonesia memiliki berbagai proyek baru dan tengah berjalan yang dapat memenuhi target Sustainable Development Goals (SDGs), yang mencakup isu-isu strategis seperti energi bersih, kesetaraan gender, teknologi informasi, kesehatan publik, dan keamanan pangan.
Pemerintah Indonesia juga mengakui peran penting dari Public and Private Sector Partnership dalam mewujudkan komitmen investasi dalam proyek berkelanjutan.
“Dengan menjadi tuan rumah KTT G20 pada bulan November di Bali, Indonesia telah menunjukkan kepemimpinannya untuk mendapatkan posisi global yang dapat menguntungkan, baik negara berkembang maupun negara maju. Indonesia juga akan melanjutkan kepemimpinan internasional dengan mengampu Keketuaan ASEAN pada tahun 2023,” imbuh Airlangga.
Co-Chair USINDO Robert Blake menekankan bahwa Indonesia memiliki indikator ekonomi yang kuat dengan peningkatan ekspor, tingkat inflasi yang relatif rendah, situasi pasar saham yang terus mengalami penguatan, dan memiliki pertumbuhan FDI kedua tertinggi di ASEAN.
"Perusahaan swasta Amerika Serikat saat ini menanti kabar lebih lanjut dari Pemerintah Indonesia untuk dapat melebarkan ekspansi usahanya di Indonesia,” lanjut Robert Blake.
Baca juga: Airlangga: RI akan bangun konektivitas listrik di Asia Tenggara
Baca juga: Menko Airlangga: Transisi energi harus adil dan terjangkau masyarakat
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: