Jakarta (ANTARA) - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mencatat penyaluran kredit pada triwulan III-2022 tumbuh sebesar 14,3 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) dari Rp1.022 triliun menjadi Rp1.168 triliun.

"Pertumbuhan kredit ditopang oleh seluruh segmen yang rata-rata tumbuh dua digit secara tahunan," ungkap Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Kuartal III 2022 yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu.

Ia memerinci seluruh segmen kredit tersebut yakni kredit korporasi yang tumbuh 12,2 persen (yoy) dari Rp365 triliun menjadi Rp410 triliun, kredit komersial 11,4 persen (yoy) dari Rp168 triliun menjadi Rp188 triliun, serta kredit usaha kecil dan menengah 14,1 persen (yoy) dari Rp58 triliun menjadi Rp66 triliun.

Kemudian, kredit mikro tumbuh 13,8 persen (yoy) dari Rp129 triliun menjadi Rp147 triliun, kredit konsumer 10,3 persen (yoy) dari Rp88 triliun menjadi Rp98 triliun, dan kredit perusahaan anak 22,1 persen (yoy) dari Rp213 triliun menjadi Rp260 triliun.

Baca juga: Bank Mandiri cetak laba bersih Rp30,7 triliun pada triwulan III 2022

Dengan pertumbuhan kredit tersebut, Sigit menuturkan likuiditas Bank Mandiri tetap terjaga dengan sehat, yang tercermin dari pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 12,1 persen (yoy) dari Rp1.214 triliun menjadi Rp1.361 triliun.

"Sebagian besar pertumbuhan DPK itu didukung oleh pertumbuhan giro dan tabungan masing-masing sebesar 8,5 persen (yoy) menjadi Rp416 triliun dan 15,1 persen (yoy) menjadi Rp533 triliun," ungkapnya.

Sementara itu, ia menyampaikan deposito juga berhasil tumbuh dua digit, yakni 12,2 persen (yoy) menjadi Rp412 triliun.

Dengan demikian, pertumbuhan DPK pun membawa rasio dana murah alias Current Account and Saving Account (CASA) menjadi 73,3 persen secara bank only dan 69,7 persen secara konsolidasi.

Baca juga: Bank Mandiri salurkan kredit korporasi Rp580,18 triliun per Agustus

Baca juga: Bank Mandiri himpun penerimaan negara Rp517 triliun per September