Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor (IPB), Lailan Syaufina mengatakan pengembangan teknologi untuk pengendalian kebakaran hutan dan lahan (dalkarhutla) mampu meningkatkan efisiensi kinerja Manggala Agni.

"Tentu saja pengembangan teknologi darkathula ini terus kita lakukan dan kita telah membuktikan ini meningkatkan efisiensi kinerja Manggala Agni," kata Lailan dalam webinar Festival Iklim 2022 yang diikuti di Jakarta, Rabu.

Lailan menjelaskan dalam empat tahun terakhir pihaknya sangat dekat dengan Manggala Agni dalam melakukan penelitian serta membangun Sistem Informasi Patroli Pencegahan Karhutla (SIPP Karhutla).

Baca juga: Ahli: Manggala Agni berperan penting turunkan emisi gas rumah kaca

Sistem tersebut, kata dia, sudah diluncurkan dan diserahkan kepada Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Dit PKHL KLHK).

"Kami melihat semangat yang luar biasa dari teman-teman Manggala Agni untuk belajar sesuatu yang baru, suatu teknologi yang awalnya sulit, tetapi alhamdulillah sekarang sudah sangat mahir. Jadi, yang kami lihat adalah semangat untuk belajar dan bekerja yang lebih baik," ujar Lailan.

Terkait penggunaan SIPP Karhutla, Lailan mengatakan pihaknya melakukan evaluasi dan melihat bahwa tim Manggala Agni sangat aktif melakukan patroli, baik di wilayah dengan potensi kebakaran tinggi maupun di wilayah potensi kebakaran ekstrem.

Lebih lanjut, ia mengatakan pihaknya juga melakukan wawancara dengan responden yang merupakan tim Manggala Agni.

Menurutnya, responden mengaku waktu patroli menjadi lebih efisien berkat aplikasi mobile SIPP Karhutla.

Baca juga: Manggala Agni KLHK libatkan masyarakat untuk cegah kebakaran hutan

Baca juga: HUT 19 Manggala Agni: tetap teguh berbakti dan tangguh mengabdi


"Teman-teman Manggala Agni menyampaikan bahwa ada efisiensi waktu di dalam kegiatan patroli dengan menggunakan aplikasi mobile SIPP Karhutla, mulai dalam pembuatan laporan yang biasanya 45 menit menjadi 26 menit. Demikian juga di dalam pencatatan data, dari 30 menit menjadi 19 menit. Jadi, ada efisiensi waktu dan saya senang Manggala Agni sangat antusias dalam menggunakan aplikasi ini," ujarnya.

Ia menambahkan efisiensi waktu juga dirasakan oleh administrasi Daerah Operasional (Daops) dalam mengelola data patroli pencegahan karhutla, yakni sebesar 56 persen. Adanya SIPP Karhutla berdampak pada efisiensi belanja bahan kegiatan.

"Ini tentunya akan memperbaiki kinerja dari dalkarhutla, terutama dalam pelaporan pada BPK, sekarang secara langsung dapat diperlihatkan kegiatan-kegiatan yang ada karena bisa langsung diakses," kata Lailan.