Bulu tangkis
Jonatan manfaatkan kendala teknis untuk atasi Vittinghus di Paris
26 Oktober 2022 01:24 WIB
Arsip - Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie melaju ke perempat final French Open 2019 usai menundukkan pemain Hong Kong Lee Cheuk Yiu dengan skor 17-21, 22-20, 21-15 dalam pertandingan babak dua yang berlangsung di Stade Pierre de Coubertin, Paris, Perancis, Kamis (24/10/2019) (Tim PBSI)
Jakarta (ANTARA) - Kondisi shuttlecock yang berat pada turnamen bulutangkis Prancis Terbuka dimanfaatkan oleh wakil Indonesia Jonatan Christie untuk mengalahkan Hans-Kristian Solberg Vittinghus dari Denmark dua gim langsung 21-19, 21-14 pada pertandingan babak pertama di Paris, Selasa.
Menurut pemain unggulan kedelapan itu, ia berusaha memanfaatkan kendala tersebut untuk membuat Vittinghus kelelahan dengan memainkan reli-reli panjang sebelum dimatikan lewat serangan mendadak.
"Saya merasa bola lebih berat, jadi sebisa mungkin saya mencoba menghabiskan fisiknya," kata Jonatan soal kunci kemenangannya lewat pesan tertulis PP PBSI, Rabu.
Jonatan menilai berat shuttlecock di Paris dan Denmark Terbuka pekan lalu sangat berbeda. Shuttlecock di Denmark terasa lebih ringan sehingga terasa nyaman untuk melakukan reli cepat atau smes.
"Sekarang di sini shuttlecock agak berat. Karena itu sebisa mungkin saya buat lawan kelelahan, yang penting kuncinya saya bermain sabar dan sebisa mungkin mengurangi kesalahan sendiri," ungkap Jonatan menceritakan.
Keberhasilan Jonatan melewati babak 32 besar Prancis Terbuka menjadi pengulangan kemenangan dari Denmark Terbuka seminggu sebelumnya. Saat itu ia juga mengalahkan Vittinghus yang menjadi wakil tuan rumah dalam babak yang sama.
Kemenangan dua gim langsung di Paris itu menjadi dominasi kedua berturut-turut bagi Jonatan atas Vittinghus dalam satu bulan.
"Saya melawan pemain yang punya karakter pantang menyerah. Saya rasa tidak mudah meraih kemenangan di laga ini. Puji Tuhan bisa melewati babak pertama dengan baik. Biasanya setiap pertandingan awal tidak berjalan dengan mudah," Jonatan menuturkan.
Keletihan fisik mulai dirasakan oleh Jonatan setelah tampil dua minggu berturut-turut dalam turnamen level BWF Super 750 di Eropa. Namun baginya yang terpenting ialah tetap fokus dan menjaga kondisi fisik agar selalu siap menghadapi pertandingan selanjutnya.
"Setelah tampil di Denmark Open rasanya lelah juga, tapi saya rasa seluruh pemain juga merasakan hal yang sama. Setelah ini saya mau pemulihan agar besok bisa lebih prima," pungkas Jonatan.
Baca juga: Jonatan raih kemenangan kedua atas Vittinghus dalam satu bulan
Baca juga: Aksi The Daddies di French Open berakhir hanya dalam 34 menit
Baca juga: French Open 2022, Jonatan kembali hadapi Vittinghus di babak pertama
Menurut pemain unggulan kedelapan itu, ia berusaha memanfaatkan kendala tersebut untuk membuat Vittinghus kelelahan dengan memainkan reli-reli panjang sebelum dimatikan lewat serangan mendadak.
"Saya merasa bola lebih berat, jadi sebisa mungkin saya mencoba menghabiskan fisiknya," kata Jonatan soal kunci kemenangannya lewat pesan tertulis PP PBSI, Rabu.
Jonatan menilai berat shuttlecock di Paris dan Denmark Terbuka pekan lalu sangat berbeda. Shuttlecock di Denmark terasa lebih ringan sehingga terasa nyaman untuk melakukan reli cepat atau smes.
"Sekarang di sini shuttlecock agak berat. Karena itu sebisa mungkin saya buat lawan kelelahan, yang penting kuncinya saya bermain sabar dan sebisa mungkin mengurangi kesalahan sendiri," ungkap Jonatan menceritakan.
Keberhasilan Jonatan melewati babak 32 besar Prancis Terbuka menjadi pengulangan kemenangan dari Denmark Terbuka seminggu sebelumnya. Saat itu ia juga mengalahkan Vittinghus yang menjadi wakil tuan rumah dalam babak yang sama.
Kemenangan dua gim langsung di Paris itu menjadi dominasi kedua berturut-turut bagi Jonatan atas Vittinghus dalam satu bulan.
"Saya melawan pemain yang punya karakter pantang menyerah. Saya rasa tidak mudah meraih kemenangan di laga ini. Puji Tuhan bisa melewati babak pertama dengan baik. Biasanya setiap pertandingan awal tidak berjalan dengan mudah," Jonatan menuturkan.
Keletihan fisik mulai dirasakan oleh Jonatan setelah tampil dua minggu berturut-turut dalam turnamen level BWF Super 750 di Eropa. Namun baginya yang terpenting ialah tetap fokus dan menjaga kondisi fisik agar selalu siap menghadapi pertandingan selanjutnya.
"Setelah tampil di Denmark Open rasanya lelah juga, tapi saya rasa seluruh pemain juga merasakan hal yang sama. Setelah ini saya mau pemulihan agar besok bisa lebih prima," pungkas Jonatan.
Baca juga: Jonatan raih kemenangan kedua atas Vittinghus dalam satu bulan
Baca juga: Aksi The Daddies di French Open berakhir hanya dalam 34 menit
Baca juga: French Open 2022, Jonatan kembali hadapi Vittinghus di babak pertama
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022
Tags: