Angka kasus stunting Jambi di bawah angka nasional
25 Oktober 2022 21:34 WIB
PJ Bupati Muaro Jambi Bachyuni dan Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo saat memberikan bantuan kapad anar stunting di Kabupaten Muaro Jambi. (ANTARA/Dodi Saputra)
Jambi (ANTARA) - Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengapresiasi penanganan stunting di Jambi yang dinilai berhasil di mana angkanya pada tahun ini di bawah standar nasional yakni 22,4 persen untuk Jambi dan nasionalnya 24,4 persen.
Hal ini disampaikan Hasto Wardoyo, Selasa, pada saat melakukan kunjungan kerjanya ke Provinsi Jambi tepatnya di Kabupaten Muaro Jambi yang merupakan kabupaten yang memiliki angka stunting cukup tinggi dibandingkan kabupaten dan kota lainnya.
Kepala BKKBN dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Jambi dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di daerah itu dan dalam kesempatan itu, Hasto mengapresiasi penanganan stunting di Provinsi Jambi hingga angka stunting provinsi ini berada di bawah angka rata-rata nasional.
DR Hasto Wardoyo tampak menghadiri pertemuan bersama Pemerintah kabupaten (Pemkab) Muaro Jambi dalam kunjungan kerja nya ke Provinsi Jambi dan dalam kesempatan itu BKKBN membeberkan strategi dan aksi percepatan penurunan stunting kepada pemerintah kabupaten setempat dan penyuluh yang hadir.
Baca juga: Unja gelar program Mari Chatting turunkan stunting
Baca juga: Pangdam II/Sriwijaya beri bantuan susu anak stunting dan yatim piatu
Masih tingginya angka stunting di Indonesia menjadi tugas besar bersama, namun dengan kerja sama dan kolaborasi antar pihak penurunan angka stunting dengan cepat bisa diatasi.
Kemudian Hasto juga mengapresiasi Provinsi Jambi dalam hal penanganan stunting dimana saat ini angka stunting Provinsi Jambi yakni 22,4 persen atau di bawah rata-rata angka nasional sebesar 24,4 persen.
Jambi saat ini sudah mengalami penurunan angka stunting sudah di bawah rata-rata nasional, tetapi Jambi harus menuju angka 14 persen pada 2024.
“Saya berharap Jambi kalau sekarang 22,4 persen pada akhir 2022 ini harapan saya turun 3 persen menjadi 22 itu harapan saya nanti angkanya yang meluncurkan Kementerian Kesehatan pada akhir 2022 diharapkan bisa menjadi 19 persen,” Hasto Wardoyo.
Dia menambahkan ada tiga penyebab utama stunting, pertama kurangnya nutrisi kepada anak ketika mulai dari bayi, kedua anak sering sakit-sakitan dan ketiga kurang perhatian orang tua baik soal gizi maupun kesehatan.
Sementara itu Kepala BKKBN dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, PJ Bupati Muaro Jambi, Kapolres dan Dandim menyerahkan bantuan paket makanan dan uang kepada keluarga berisiko stunting dari Pemkab Muaro Jambi dan Baznas Muaro Jambi.
Selain itu Kepala BKKBN Hasto Wardoyo juga mengunjungi stan penyuluh KB Muaro Jambi serta memasang langsung KB implant kepada salah satu warga.*
Baca juga: Sungaipenuh dan Merangin Jambi kolaborasi tanggulangi stunting
Baca juga: BKKBN Jambi dan perguruan tinggi bersinergi turunkan angka kekerdilan
Hal ini disampaikan Hasto Wardoyo, Selasa, pada saat melakukan kunjungan kerjanya ke Provinsi Jambi tepatnya di Kabupaten Muaro Jambi yang merupakan kabupaten yang memiliki angka stunting cukup tinggi dibandingkan kabupaten dan kota lainnya.
Kepala BKKBN dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Jambi dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di daerah itu dan dalam kesempatan itu, Hasto mengapresiasi penanganan stunting di Provinsi Jambi hingga angka stunting provinsi ini berada di bawah angka rata-rata nasional.
DR Hasto Wardoyo tampak menghadiri pertemuan bersama Pemerintah kabupaten (Pemkab) Muaro Jambi dalam kunjungan kerja nya ke Provinsi Jambi dan dalam kesempatan itu BKKBN membeberkan strategi dan aksi percepatan penurunan stunting kepada pemerintah kabupaten setempat dan penyuluh yang hadir.
Baca juga: Unja gelar program Mari Chatting turunkan stunting
Baca juga: Pangdam II/Sriwijaya beri bantuan susu anak stunting dan yatim piatu
Masih tingginya angka stunting di Indonesia menjadi tugas besar bersama, namun dengan kerja sama dan kolaborasi antar pihak penurunan angka stunting dengan cepat bisa diatasi.
Kemudian Hasto juga mengapresiasi Provinsi Jambi dalam hal penanganan stunting dimana saat ini angka stunting Provinsi Jambi yakni 22,4 persen atau di bawah rata-rata angka nasional sebesar 24,4 persen.
Jambi saat ini sudah mengalami penurunan angka stunting sudah di bawah rata-rata nasional, tetapi Jambi harus menuju angka 14 persen pada 2024.
“Saya berharap Jambi kalau sekarang 22,4 persen pada akhir 2022 ini harapan saya turun 3 persen menjadi 22 itu harapan saya nanti angkanya yang meluncurkan Kementerian Kesehatan pada akhir 2022 diharapkan bisa menjadi 19 persen,” Hasto Wardoyo.
Dia menambahkan ada tiga penyebab utama stunting, pertama kurangnya nutrisi kepada anak ketika mulai dari bayi, kedua anak sering sakit-sakitan dan ketiga kurang perhatian orang tua baik soal gizi maupun kesehatan.
Sementara itu Kepala BKKBN dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, PJ Bupati Muaro Jambi, Kapolres dan Dandim menyerahkan bantuan paket makanan dan uang kepada keluarga berisiko stunting dari Pemkab Muaro Jambi dan Baznas Muaro Jambi.
Selain itu Kepala BKKBN Hasto Wardoyo juga mengunjungi stan penyuluh KB Muaro Jambi serta memasang langsung KB implant kepada salah satu warga.*
Baca juga: Sungaipenuh dan Merangin Jambi kolaborasi tanggulangi stunting
Baca juga: BKKBN Jambi dan perguruan tinggi bersinergi turunkan angka kekerdilan
Pewarta: Nanang Mairiadi dan Dodi Saputa
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022
Tags: