Bulu tangkis
The Daddies akui alami penurunan performa dalam turnamen Eropa
25 Oktober 2022 21:06 WIB
Arsip foto - Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Muhammad Rian Ardianto dan Fajar Alfian ALFIAN berhadapan dengan pebulu tangkis Inggris Ben Lane dan Sean Vendy pada perempat final BWF World Championships 2022 di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Tokyo, Jepang, Jumat (26/8/2022). ANTARA FOTO/Naoki Morita/AFLO SPORT/rwa.
Jakarta (ANTARA) - Ganda putra Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan mengaku mengalami penurunan performa selama berlaga dalam turnamen-turnamen di Eropa sehingga gagal melangkah jauh pada Denmark Open dan French Open.
Hal tersebut disampaikan pasangan berjuluk The Daddies setelah terhenti di babak pertama French Open dengan kekalahan 16-21, 21-23 dari wakil Taiwan Lee Jhe Huei/Yang Po Hsuan.
"Kami akui bahwa performanya tidak maksimal dalam dua turnamen berturut-turut. Di Denmark dan Prancis kami sudah kalah di babak awal," tutur Ahsan lewat pesan tertulis PP PBSI di Jakarta, Selasa.
Dengan kekalahan di babak pembuka, maka The Daddies hanya sempat beraksi di Paris selama 34 menit sebelum akhirnya ditundukkan Lee/Yang yang bermain lebih agresif.
Di sisi lain hasil yang dialami The Daddies menjadi revans bagi duo Taiwan tersebut setelah dikalahkan dalam pertemuan di babak yang sama pada Denmark Open pekan lalu.
Baca juga: Aksi The Daddies di French Open berakhir hanya dalam 34 menit
Hendra/Ahsan terlihat bermain bukan dalam kondisi terbaik. Meski punya pengembalian dan pukulan yang terkenal akurat, namun pertahanan mereka masih sanggup ditembus oleh Lee/Yang.
"Serangan lawan selalu bisa tembus. Sebaliknya pertahanan kami kurang solid, setiap diserang selalu kesulitan. Lawan juga tidak gampang mati," Ahsan menceritakan soal pertandingannya.
Serangan-serangan Lee/Yang terbukti mematikan karena mampu menekan Hendra/Ahsan dari zona depan dan belakang.
The Daddies sebetulnya mampu memperpanjang permainan hingga gim ketiga karena mampu menyamakan skor pada match point. Sayangnya mereka kalah dua poin berturut-turut sehingga perjuangan mereka harus terhenti saat itu juga.
"Hari ini penampilan kami tidak baik, sementara lawan bermain sangat baik hari ini. Penampilan kami tidak optimal," pungkas Ahsan.
Ganda putra Taiwan juga menjadi eksekutor kekalahan The Daddies dari ajang BWF Super 750 Denmark Open pekan lalu. Pada babak 16 besar, pasangan peringkat lima dunia itu ditaklukkan Lu Ching Yao/Yang Po Han dalam dua gim langsung 19-21, 17-21.
Baca juga: Dominasi The Daddies atas Lu/Yang pupus di Denmark Open
Baca juga: French Open 2022, Jonatan kembali hadapi Vittinghus di babak pertama
Hal tersebut disampaikan pasangan berjuluk The Daddies setelah terhenti di babak pertama French Open dengan kekalahan 16-21, 21-23 dari wakil Taiwan Lee Jhe Huei/Yang Po Hsuan.
"Kami akui bahwa performanya tidak maksimal dalam dua turnamen berturut-turut. Di Denmark dan Prancis kami sudah kalah di babak awal," tutur Ahsan lewat pesan tertulis PP PBSI di Jakarta, Selasa.
Dengan kekalahan di babak pembuka, maka The Daddies hanya sempat beraksi di Paris selama 34 menit sebelum akhirnya ditundukkan Lee/Yang yang bermain lebih agresif.
Di sisi lain hasil yang dialami The Daddies menjadi revans bagi duo Taiwan tersebut setelah dikalahkan dalam pertemuan di babak yang sama pada Denmark Open pekan lalu.
Baca juga: Aksi The Daddies di French Open berakhir hanya dalam 34 menit
Hendra/Ahsan terlihat bermain bukan dalam kondisi terbaik. Meski punya pengembalian dan pukulan yang terkenal akurat, namun pertahanan mereka masih sanggup ditembus oleh Lee/Yang.
"Serangan lawan selalu bisa tembus. Sebaliknya pertahanan kami kurang solid, setiap diserang selalu kesulitan. Lawan juga tidak gampang mati," Ahsan menceritakan soal pertandingannya.
Serangan-serangan Lee/Yang terbukti mematikan karena mampu menekan Hendra/Ahsan dari zona depan dan belakang.
The Daddies sebetulnya mampu memperpanjang permainan hingga gim ketiga karena mampu menyamakan skor pada match point. Sayangnya mereka kalah dua poin berturut-turut sehingga perjuangan mereka harus terhenti saat itu juga.
"Hari ini penampilan kami tidak baik, sementara lawan bermain sangat baik hari ini. Penampilan kami tidak optimal," pungkas Ahsan.
Ganda putra Taiwan juga menjadi eksekutor kekalahan The Daddies dari ajang BWF Super 750 Denmark Open pekan lalu. Pada babak 16 besar, pasangan peringkat lima dunia itu ditaklukkan Lu Ching Yao/Yang Po Han dalam dua gim langsung 19-21, 17-21.
Baca juga: Dominasi The Daddies atas Lu/Yang pupus di Denmark Open
Baca juga: French Open 2022, Jonatan kembali hadapi Vittinghus di babak pertama
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2022
Tags: