G20 Indonesia
BRIN: G20 dorong generasi muda kembangkan startup keantariksaan
25 Oktober 2022 18:24 WIB
Direktur Eksekutif Indonesia Space Agency Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erna Sri Adiningsih (kiri) berbicara dalam konferensi pers di Gedung BJ Habibie BRIN di Jakarta, Rabu (19/10/2022). ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak
Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Indonesian Space Agency (Inasa) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erna Sri Adiningsih mengatakan melalui pertemuan Space Economy Leaders Meeting (Space20) Ketiga, G20 dapat mendorong generasi muda mengembangkan perusahaan pemula (startup) keantariksaan.
"Pertemuan ini diharapkan juga dapat mendorong negara-negara G20 untuk membuat program dan kebijakan khusus generasi muda dalam mengembangkan startups dengan organisasi antariksa sebagai inkubator bisnis," kata Erna dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa.
Space20 Ketiga merupakan pertemuan internasional negara-negara anggota G20 yang membahas tentang isu penting dalam dunia keantariksaan. Dalam dua pertemuan sebelumnya yang diselenggarakan oleh Arab Saudi dan Italia, isu ekonomi antariksa dan lingkungan antariksa menjadi isu penting untuk dibahas secara mendalam.
Baca juga: BRIN: Space20 perkuat kolaborasi G20 kembangkan industri keantariksaan
Erna menuturkan G20 ke depan juga dapat memberikan kemudahan akses komponen dan pemasaran produk antariksa oleh startups muda sehingga dapat mendorong keberhasilan ekonomi digital, biru dan hijau.
Space20 yang diselenggarakan Indonesia berfokus pada dua sesi yakni Space Agency Session, dan Space Industrial Session yang dihadiri oleh sektor industri keantariksaan mulai dari start-ups hingga industri besar.
Space Agency Session membahas isu-isu prioritas pada sektor ekonomi antariksa, khususnya menekankan pada tema Space for Digital, Green, and Blue Economy untuk menetapkan beberapa rekomendasi keantariksaan yang bermanfaat bagi negara-negara G20.
Baca juga: BRIN: Indonesia berpeluang ciptakan nilai ekonomi dari keantariksaan
Pertemuan Space20 juga bertujuan untuk membahas penggunaan teknologi antariksa untuk pemulihan dan pertumbuhan ekonomi melalui ekonomi digital, biru dan hijau.
"Fokus pertemuan yakni memperkuat pemulihan dan pertumbuhan ekonomi melalui promosi teknologi, start up, dan industri keantariksaan," tutur Erna.
Ia mengatakan pandemi COVID-19 menjadi pembelajaran untuk masyarakat global khususnya Indonesia terkait peralihan mayoritas aktivitas masyarakat yang dilakukan dalam jaringan dan melalui digital.
Menurut dia, aktivitas dalam jaringan dan digital tersebut memerlukan konektivitas yang baik melalui teknologi antariksa yang mumpuni baik dari kesiapan infrastruktur dan teknologinya, salah satunya melalui kesiapan industri keantariksaan.
Baca juga: BRIN: Tingkatkan transfer iptek kuasai teknologi antariksa
Erna menuturkan target yang diharapkan dari Space20 adalah penguatan industri keantariksaan dan membuka kemitraan strategis untuk mempromosikan sektor keantariksaan Indonesia, di antaranya mendorong badan publik dan swasta membuka layanan dan pengembangan aplikasi ruang angkasa.
"Pertemuan ini diharapkan juga dapat mendorong negara-negara G20 untuk membuat program dan kebijakan khusus generasi muda dalam mengembangkan startups dengan organisasi antariksa sebagai inkubator bisnis," kata Erna dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa.
Space20 Ketiga merupakan pertemuan internasional negara-negara anggota G20 yang membahas tentang isu penting dalam dunia keantariksaan. Dalam dua pertemuan sebelumnya yang diselenggarakan oleh Arab Saudi dan Italia, isu ekonomi antariksa dan lingkungan antariksa menjadi isu penting untuk dibahas secara mendalam.
Baca juga: BRIN: Space20 perkuat kolaborasi G20 kembangkan industri keantariksaan
Erna menuturkan G20 ke depan juga dapat memberikan kemudahan akses komponen dan pemasaran produk antariksa oleh startups muda sehingga dapat mendorong keberhasilan ekonomi digital, biru dan hijau.
Space20 yang diselenggarakan Indonesia berfokus pada dua sesi yakni Space Agency Session, dan Space Industrial Session yang dihadiri oleh sektor industri keantariksaan mulai dari start-ups hingga industri besar.
Space Agency Session membahas isu-isu prioritas pada sektor ekonomi antariksa, khususnya menekankan pada tema Space for Digital, Green, and Blue Economy untuk menetapkan beberapa rekomendasi keantariksaan yang bermanfaat bagi negara-negara G20.
Baca juga: BRIN: Indonesia berpeluang ciptakan nilai ekonomi dari keantariksaan
Pertemuan Space20 juga bertujuan untuk membahas penggunaan teknologi antariksa untuk pemulihan dan pertumbuhan ekonomi melalui ekonomi digital, biru dan hijau.
"Fokus pertemuan yakni memperkuat pemulihan dan pertumbuhan ekonomi melalui promosi teknologi, start up, dan industri keantariksaan," tutur Erna.
Ia mengatakan pandemi COVID-19 menjadi pembelajaran untuk masyarakat global khususnya Indonesia terkait peralihan mayoritas aktivitas masyarakat yang dilakukan dalam jaringan dan melalui digital.
Menurut dia, aktivitas dalam jaringan dan digital tersebut memerlukan konektivitas yang baik melalui teknologi antariksa yang mumpuni baik dari kesiapan infrastruktur dan teknologinya, salah satunya melalui kesiapan industri keantariksaan.
Baca juga: BRIN: Tingkatkan transfer iptek kuasai teknologi antariksa
Erna menuturkan target yang diharapkan dari Space20 adalah penguatan industri keantariksaan dan membuka kemitraan strategis untuk mempromosikan sektor keantariksaan Indonesia, di antaranya mendorong badan publik dan swasta membuka layanan dan pengembangan aplikasi ruang angkasa.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022
Tags: