Pengembangan KEK Singhasari gandeng perguruan tinggi
25 Oktober 2022 18:09 WIB
Foto arsip. Master plan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, yang terletak di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. (ANTARA/HO-Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus RI)
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari di Kabupaten Malang, Jawa Timur, saat ini menggandeng sejumlah perguruan tinggi untuk menciptakan ekosistem ekonomi kreatif di kawasan tersebut.
Kabag Pengendalian Pembangunan dan Pengelolaan Sekjen Dewan Nasional KEK, Bambang Wijanarko di Kabupaten Malang, Selasa mengatakan, digandengnya perguruan tinggi pada pengembangan KEK itu, akan menjadi jembatan antara dunia pendidikan dan industri.
"Sehingga apa yang dibutuhkan di dunia industri bisa dijawab dunia pendidikan. Diharapkan itu bisa menjadi ekosistem baru di kawasan, sehingga menjadi kawasan yang menarik untuk pengembangan teknologi," kata Bambang.
Bambang menjelaskan, ada sejumlah universitas yang akan melakukan investasi pada KEK Singhasari tersebut, di antaranya adalah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Brawijaya dan satu universitas dari Inggris.
Menurutnya, dengan adanya universitas yang masuk dalam KEK Singhasari tersebut, nantinya diharapkan mampu menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan sesuai dengan kebutuhan industri di Indonesia dan dunia.
"Kalau industri investasi sekian triliun bangun pabrik besar. Kalau ini nilai tambahnya justru di SDM itu tadi, agak susah mengukurnya, namun menjadi peningkatan kapasitas SDM," katanya.
Dalam kesempatan itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Dr Fauzan menambahkan, pihaknya ingin menjadikan KEK Singhasari tersebut sebagai pusat peningkatan kualitas SDM Indonesia, berbasis digital.
"Untuk di KEK ini, tentunya SDM berbasis digital. Kita ingin menjadikan KEK ini sebagai pusat penyelesaian terhadap (permasalahan) SDM di Indonesia," ujarnya.
Para mahasiswa tersebut, lanjutnya, bisa menjadi satu ekosistem pada KEK Singhasari. Namun, pengembangan yang dilakukan oleh UMM tidak hanya terbatas pada model pendidikan reguler semata, namun juga berupa pendidikan pelatihan.
"Pendidikan itu ekosistemnya, SDM berupa mahasiswa. Tetapi program yang dikembangkan UMM, bukan hanya model pendidikan reguler, tetapi juga training," ujarnya.
Sebagai informasi, KEK Singhasari memiliki luas kurang lebih 120,3 hektare, dan akan fokus pada pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi digital. KEK Singhasari diproyeksikan menarik investasi mencapai Rp11,92 triliun, dan menyerap 6.863 tenaga kerja hingga 2030.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga tarik investor untuk KEK Singhasari Jawa Timur
Baca juga: Pemerintah dukung terobosan UMM di KEK Singhasari Kabupaten Malang
Baca juga: Pembangunan KEK Singhasari tahun pertama lampaui target
Kabag Pengendalian Pembangunan dan Pengelolaan Sekjen Dewan Nasional KEK, Bambang Wijanarko di Kabupaten Malang, Selasa mengatakan, digandengnya perguruan tinggi pada pengembangan KEK itu, akan menjadi jembatan antara dunia pendidikan dan industri.
"Sehingga apa yang dibutuhkan di dunia industri bisa dijawab dunia pendidikan. Diharapkan itu bisa menjadi ekosistem baru di kawasan, sehingga menjadi kawasan yang menarik untuk pengembangan teknologi," kata Bambang.
Bambang menjelaskan, ada sejumlah universitas yang akan melakukan investasi pada KEK Singhasari tersebut, di antaranya adalah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Brawijaya dan satu universitas dari Inggris.
Menurutnya, dengan adanya universitas yang masuk dalam KEK Singhasari tersebut, nantinya diharapkan mampu menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan sesuai dengan kebutuhan industri di Indonesia dan dunia.
"Kalau industri investasi sekian triliun bangun pabrik besar. Kalau ini nilai tambahnya justru di SDM itu tadi, agak susah mengukurnya, namun menjadi peningkatan kapasitas SDM," katanya.
Dalam kesempatan itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Dr Fauzan menambahkan, pihaknya ingin menjadikan KEK Singhasari tersebut sebagai pusat peningkatan kualitas SDM Indonesia, berbasis digital.
"Untuk di KEK ini, tentunya SDM berbasis digital. Kita ingin menjadikan KEK ini sebagai pusat penyelesaian terhadap (permasalahan) SDM di Indonesia," ujarnya.
Para mahasiswa tersebut, lanjutnya, bisa menjadi satu ekosistem pada KEK Singhasari. Namun, pengembangan yang dilakukan oleh UMM tidak hanya terbatas pada model pendidikan reguler semata, namun juga berupa pendidikan pelatihan.
"Pendidikan itu ekosistemnya, SDM berupa mahasiswa. Tetapi program yang dikembangkan UMM, bukan hanya model pendidikan reguler, tetapi juga training," ujarnya.
Sebagai informasi, KEK Singhasari memiliki luas kurang lebih 120,3 hektare, dan akan fokus pada pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi digital. KEK Singhasari diproyeksikan menarik investasi mencapai Rp11,92 triliun, dan menyerap 6.863 tenaga kerja hingga 2030.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga tarik investor untuk KEK Singhasari Jawa Timur
Baca juga: Pemerintah dukung terobosan UMM di KEK Singhasari Kabupaten Malang
Baca juga: Pembangunan KEK Singhasari tahun pertama lampaui target
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022
Tags: