Vokasi UI pemeriksaan fisik gratis bagi lansia di Kepulauan Seribu
25 Oktober 2022 17:59 WIB
Program Studi Fisioterapi, Vokasi UI mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat pemeriksaaan gratis bagi lansia dengan Pemanfaatan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular di Pulau Panggang Kepulauan Seribu, Jakarta. (ANTARA/HO-Humas UI)
Depok (ANTARA) - Program Studi Fisioterapi, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI) mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa pemeriksaan fisik gratis bagi lansia dengan Pemanfaatan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular di Pulau Panggang Kepulauan Seribu, Jakarta.
Ketua Tim Pengabdi Vokasi UI Mita Noviana di Kampus UI Depok, Selasa, mengharapkan dengan adanya kegiatan tersebut masyarakat dapat lebih memahami cara pencegahan penyakit, penanganan, dan deteksi dini melalui pemeriksaan dasar.
"Kolaborasi masyarakat dan perguruan tinggi, khususnya UI, melalui peran para akademisinya yang memiliki kepedulian terhadap kesehatan lansia di bidang fisioterapi sangat membantu untuk mewujudkan populasi manula sehat atau healthy aging population," ujar dia.
Kegiatan itu, meliputi penyuluhan kesehatan tentang pencegahan penyakit tidak menular kepada para kader, lansia, dan warga untuk melakukan deteksi dini terhadap penyakit tidak menular agar tercipta lansia yang sejalan dengan konsep penuaan sehat.
Pemeriksaan fisik gratis dalam upaya pencegahan penyakit tidak menular juga diberikan dalam kegiatan tersebut.
Baca juga: Vokasi UI edukasi cegah stunting dengan pantau pertumbuhan anak
Anggota tim pengabdi, Riza Pahlawi, mengatakan pemeriksaan fisik yang dilakukan pada lansia merupakan suatu tahapan awal untuk melakukan proses pencegahan penyakit tidak menular.
Data hasil pemeriksaan ini akan dihimpun dan akan dijadikan dasar untuk melakukan program aktivitas fisik atau terapi latihan yang lebih spesifik.
Selain itu, memberikan pelayanan konsultasi medis fisioterapi dan melatih kader melakukan senam sehat sebagai upaya pencegahan penyakit tidak menular.
Intervensi secara langsung juga diberikan kepada warga setempat, khususnya lansia, dengan keluhan sakit dan gangguan kesehatan.
Warga Pulau Panggang, Ramsyiati (65), mengatakan kegiatan ini merupakan pertama kalinya melibatkan lansia secara langsung untuk mengetahui penyakit yang diderita.
"Saya juga berharap agar kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan ke depannya dan berkelanjutan," katanya.
Baca juga: Dosen vokasi UI edukasi pengembangan Desa Wisata Pulau Rinca
Baca juga: Konsep ekonomi biru ciptakan pemerataan ekonomi perikanan nasional
Ketua Tim Pengabdi Vokasi UI Mita Noviana di Kampus UI Depok, Selasa, mengharapkan dengan adanya kegiatan tersebut masyarakat dapat lebih memahami cara pencegahan penyakit, penanganan, dan deteksi dini melalui pemeriksaan dasar.
"Kolaborasi masyarakat dan perguruan tinggi, khususnya UI, melalui peran para akademisinya yang memiliki kepedulian terhadap kesehatan lansia di bidang fisioterapi sangat membantu untuk mewujudkan populasi manula sehat atau healthy aging population," ujar dia.
Kegiatan itu, meliputi penyuluhan kesehatan tentang pencegahan penyakit tidak menular kepada para kader, lansia, dan warga untuk melakukan deteksi dini terhadap penyakit tidak menular agar tercipta lansia yang sejalan dengan konsep penuaan sehat.
Pemeriksaan fisik gratis dalam upaya pencegahan penyakit tidak menular juga diberikan dalam kegiatan tersebut.
Baca juga: Vokasi UI edukasi cegah stunting dengan pantau pertumbuhan anak
Anggota tim pengabdi, Riza Pahlawi, mengatakan pemeriksaan fisik yang dilakukan pada lansia merupakan suatu tahapan awal untuk melakukan proses pencegahan penyakit tidak menular.
Data hasil pemeriksaan ini akan dihimpun dan akan dijadikan dasar untuk melakukan program aktivitas fisik atau terapi latihan yang lebih spesifik.
Selain itu, memberikan pelayanan konsultasi medis fisioterapi dan melatih kader melakukan senam sehat sebagai upaya pencegahan penyakit tidak menular.
Intervensi secara langsung juga diberikan kepada warga setempat, khususnya lansia, dengan keluhan sakit dan gangguan kesehatan.
Warga Pulau Panggang, Ramsyiati (65), mengatakan kegiatan ini merupakan pertama kalinya melibatkan lansia secara langsung untuk mengetahui penyakit yang diderita.
"Saya juga berharap agar kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan ke depannya dan berkelanjutan," katanya.
Baca juga: Dosen vokasi UI edukasi pengembangan Desa Wisata Pulau Rinca
Baca juga: Konsep ekonomi biru ciptakan pemerataan ekonomi perikanan nasional
Pewarta: Feru Lantara
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022
Tags: