"Rasanya ingin menyerah saja, apalagi kondisi tubuh sudah capek, dan cuacanya tidak menentu," kata Ferry Silviana Abu Bakar saat dikonfirmasi, Senin (24/10).
Bunda Fey, sapaan akrabnya mengaku membutuhkan waktu 84 jam 15 menit atau kurang dari batas yang telah ditentukan atau cut-off time (COT) yakni 90 jam dalam memenuhi tantangan yang diselenggarakan Audax Randonneurs Indonesia tersebut.
Jarak tempuh tersebut harus dilalui dalam batas waktu 90 jam dengan start dan finish Jogja National Museum. Saat tiba di check point 7 yakni Taman Sekartaji Kota Kediri, jarak yang sudah ditempuh sejauh 416 kilometer.
Acara Yogyakarta Ultra Cycling Challenge tersebut menempuh perjalanan sejauh 1.200 kilometer. Kegiatan tersebut mulai pada 20 Oktober 2022 dan Bunda Fey sampai finish pukul 17.15 WIB.
Baca juga: Istri Wali Kota Kediri kampanyekan aktif bersepeda kurangi emisi
Baca juga: Ketua YKI Kediri minta perempuan tak takut pap smear
Dirinya juga mengaku senang, puas dan terharu dengan pencapaiannya itu, apalagi saat ingat tantangan cukup berat yang harus dilaluinya.
"Tantangannya luar biasa, dari masuk-masuk lumpur, turunan berbahaya, terpeleset mau jatuh hingga ada dua teman yang sampai jatuh. Hujannya juga tidak selesai-selesai, jadi baju basah. Tubuh juga sedang tidak fit, alergi juga. Staminanya sedang tidak mendukung saat mengikuti event kali ini," kata Bunda Fey.
Menurut dia, jalur yang ditempuh dalam menyelesaikan Yogyakarta Ultra Cycling Challenge itu sangat berat dan ada tantangannya tersendiri. Namun dari semua jalur yang dilaluinya, yang paling disukai dan mengasyikkan saat melewati jalur hutan.
Dirinya merasa medan berat di Pitstop Boyolali dan sempat pesimistis bisa sampai di titik terakhir. Namun dirinya termotivasi untuk tetap melanjutkan hingga garis finish dan akhirnya bisa sampai.
"Bisa sampai titik tersebut memang tidak mudah. Apalagi telah melewati 2/3 jalan, sehingga semangatnya harus kembali dipompa. Alhamdulillah akhirnya bisa sampai finish di bawah COT," kata Bunda Fey.
Baca juga: JIExpo akan bangun pusat pembinaan calon pebalap sepeda berkualitas
Dirinya juga mengaku senang, puas dan terharu dengan pencapaiannya itu, apalagi saat ingat tantangan cukup berat yang harus dilaluinya.
"Tantangannya luar biasa, dari masuk-masuk lumpur, turunan berbahaya, terpeleset mau jatuh hingga ada dua teman yang sampai jatuh. Hujannya juga tidak selesai-selesai, jadi baju basah. Tubuh juga sedang tidak fit, alergi juga. Staminanya sedang tidak mendukung saat mengikuti event kali ini," kata Bunda Fey.
Menurut dia, jalur yang ditempuh dalam menyelesaikan Yogyakarta Ultra Cycling Challenge itu sangat berat dan ada tantangannya tersendiri. Namun dari semua jalur yang dilaluinya, yang paling disukai dan mengasyikkan saat melewati jalur hutan.
Dirinya merasa medan berat di Pitstop Boyolali dan sempat pesimistis bisa sampai di titik terakhir. Namun dirinya termotivasi untuk tetap melanjutkan hingga garis finish dan akhirnya bisa sampai.
"Bisa sampai titik tersebut memang tidak mudah. Apalagi telah melewati 2/3 jalan, sehingga semangatnya harus kembali dipompa. Alhamdulillah akhirnya bisa sampai finish di bawah COT," kata Bunda Fey.
Baca juga: JIExpo akan bangun pusat pembinaan calon pebalap sepeda berkualitas
Baca juga: JIExpo cari bibit baru pebalap sepeda
Selain berhasil menuntaskan tantangan yang diselenggarakan Audax Randonneurs Indonesia, sejumlah kegiatan lainnya juga pernah diikutinya seperti pernah menjadi pesepeda pertama perempuan di estafet Journey from Zero (JFZ).
Istri Wali Kota Kediri tersebut mengayuh sepeda dari titik 0 Kota Malang menuju Banyuwangi. Titik 0 Kota Malang tersebut berseberangan dengan Alun-alun Malang.
Bunda Fey bersepeda dengan menempuh jarak menuju Banyuwangi sejauh 286 kilometer. Ia menjadi rider etape ke-11 dari campaign #JourneyFromZero.
Dirinya ingin menularkan gemar bersepeda terlebih lagi kepada perempuan, salah satunya untuk bisa menjaga kesehatan.
Baca juga: Ajang balap sepeda Madiun Lawu Challenge jadi agenda rutin tahunan
Baca juga: "Kelud UpHill Challenge 2021" diikuti ratusan pebalap sepedaSelain berhasil menuntaskan tantangan yang diselenggarakan Audax Randonneurs Indonesia, sejumlah kegiatan lainnya juga pernah diikutinya seperti pernah menjadi pesepeda pertama perempuan di estafet Journey from Zero (JFZ).
Istri Wali Kota Kediri tersebut mengayuh sepeda dari titik 0 Kota Malang menuju Banyuwangi. Titik 0 Kota Malang tersebut berseberangan dengan Alun-alun Malang.
Bunda Fey bersepeda dengan menempuh jarak menuju Banyuwangi sejauh 286 kilometer. Ia menjadi rider etape ke-11 dari campaign #JourneyFromZero.
Dirinya ingin menularkan gemar bersepeda terlebih lagi kepada perempuan, salah satunya untuk bisa menjaga kesehatan.
Baca juga: Ajang balap sepeda Madiun Lawu Challenge jadi agenda rutin tahunan
Baca juga: 1.448 pesepeda berkompetisi taklukkan tanjakan Gunung Bromo