Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan Indonesia mengusulkan nama Forum for World Consultative Assembly atau Forum MPR Dunia pada konferensi internasional di Bandung, Jawa Barat, 24-26 Oktober 2022.

"Untuk nama forum ini, dan sesuai dengan visi besar yang kita pikirkan bersama, bila para pimpinan yang mulia menyetujui maka MPR RI mengusulkan nama Forum for World Consultative Assembly," kata Bamsoet dalam sambutan pembukaan kongres di Gedung Merdeka, Bandung, Selasa.

Indonesia menggelar Konferensi Internasional Majelis Permusyawaratan Rakyat, Majelis Suro, atau Nama Sejenis Lainnya dari Negara-Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Baca juga: Delegasi forum MPR sedunia kenang suasana KAA di Bandung

Baca juga: 17 delegasi ikuti Konferensi Internasional Pimpinan MPR Sedunia


Dalam konferensi internasional itu sebanyak lima belas lembaga Majelis Permusyawaratan Rakyat, Majelis Suro, atau Nama Sejenis Lainnya yakni Republik Indonesia, Kerajaan Arab Saudi, Kerajaan Maroko, Republik Arab Mesir, Republik Islam Pakistan, Palestina, Malaysia, Republik Demokratik Rakyat Aljazair, Kerajaan Bahrain, Republik Mozambik, Republik Yaman, Republik Turki, Republik Islam Iran, Republik Irak, Kerajaan Jordania Hasyimiyah.

Selain itu, hadir pula dua organisasi internasional Persatuan Parlemen Negara Anggota OKI dan Liga Muslim Dunia.

Bamsoet menyatakan semua pihak berharap agar forum itu dapat sukses menguatkan forum-forum yang ada baik di tingkat Persatuan Parlemen Negara Anggota OKI (PUIC) dan Inter-Parliamentary Union (IPU).

Baca juga: Indonesia memulai pertemuan forum pimpinan MPR sedunia

Baca juga: Gubernur Jabar jelaskan Dasasila Bandung ke pimpinan MPR sedunia


Bamsoet sangat berharap melalui konferensi itu akan terjadi pertukaran pikiran dan gagasan yang menguatkan forum yang nantinya dideklarasikan di Bandung.

Selain itu, dapat mengusung kebersamaan dalam menghadirkan kehidupan bersama yang makin damai, adil, dan sejahtera, yang akan memperkuat dan memperkokoh kehidupan dalam mengupayakan terciptanya tatanan kehidupan umat manusia global yang semakin tumbuh dan harmonis, demokratis, serta berkeadaban.