Rupiah melemah saat The Fed diprediksi masih akan agresif
25 Oktober 2022 16:32 WIB
Ilustrasi - Petugas menghitung uang dolar AS di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (21/7/2022). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore, melemah di tengah prediksi bank sentral Amerika Serikat, The Fed yang masih cenderung agresif menaikkan suku bunganya.
Rupiah ditutup menguat 37 poin atau 0,24 persen ke posisi Rp15.623 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.586 per dolar AS.
"The Federal Reserve diekspektasikan masih akan menaikkan suku bunga pada pertemuan 3 November 2022 mendatang, dengan terpecahnya pendapat dari beberapa pejabat The Fed," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Masih tingginya inflasi, mendukung beberapa pendapat hawkish bahwa The Fed harus menaikkan tingkat suku bunga acuan sebesar 75 basis poin kembali pada pertemuan nanti, seperti yang sudah dilakukan pada tiga pertemuan sebelumnya.
Kendati demikian, beberapa pejabat The Fed lainnya, menyuarakan kekhawatiran langkah agresif yang sudah diambil The Fed dapat menyebabkan kelumpuhan ekonomi dan memperburuk kondisi ekonomi AS bila masih berlanjut.
Aktivitas bisnis AS mengalami kontraksi untuk bulan keempat pada Oktober, dengan perusahaan-perusahaan manufaktur dan jasa-jasa mengatakan dalam survei bulanan S&P Global terhadap manajer pembelian yang diterbitkan pada Senin (24/10) bahwa permintaan klien turun.
Pelemahan itu dapat mengindikasikan bahwa kenaikan suku bunga Fed untuk melawan inflasi telah berhasil dan mungkin membujuknya untuk memperlambat kebijakan kenaikan suku bunganya.
Pelaku pasar juga menantikan rilis data house price index dan CB consumer confidence AS pada Selasa malam nanti.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp15.590 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp15.590 per dolar AS hingga Rp15.623 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Senin melemah ke posisi Rp15.616 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp15.590 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah melemah seiring pasar masih waspadai kenaikan suku bunga
Baca juga: Rupiah awal pekan menguat dibayangi kenaikan suku bunga Fed
Baca juga: Rupiah akhir pekan ditutup melemah, terimbas sentimen negatif global
Rupiah ditutup menguat 37 poin atau 0,24 persen ke posisi Rp15.623 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.586 per dolar AS.
"The Federal Reserve diekspektasikan masih akan menaikkan suku bunga pada pertemuan 3 November 2022 mendatang, dengan terpecahnya pendapat dari beberapa pejabat The Fed," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Masih tingginya inflasi, mendukung beberapa pendapat hawkish bahwa The Fed harus menaikkan tingkat suku bunga acuan sebesar 75 basis poin kembali pada pertemuan nanti, seperti yang sudah dilakukan pada tiga pertemuan sebelumnya.
Kendati demikian, beberapa pejabat The Fed lainnya, menyuarakan kekhawatiran langkah agresif yang sudah diambil The Fed dapat menyebabkan kelumpuhan ekonomi dan memperburuk kondisi ekonomi AS bila masih berlanjut.
Aktivitas bisnis AS mengalami kontraksi untuk bulan keempat pada Oktober, dengan perusahaan-perusahaan manufaktur dan jasa-jasa mengatakan dalam survei bulanan S&P Global terhadap manajer pembelian yang diterbitkan pada Senin (24/10) bahwa permintaan klien turun.
Pelemahan itu dapat mengindikasikan bahwa kenaikan suku bunga Fed untuk melawan inflasi telah berhasil dan mungkin membujuknya untuk memperlambat kebijakan kenaikan suku bunganya.
Pelaku pasar juga menantikan rilis data house price index dan CB consumer confidence AS pada Selasa malam nanti.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp15.590 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp15.590 per dolar AS hingga Rp15.623 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Senin melemah ke posisi Rp15.616 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp15.590 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah melemah seiring pasar masih waspadai kenaikan suku bunga
Baca juga: Rupiah awal pekan menguat dibayangi kenaikan suku bunga Fed
Baca juga: Rupiah akhir pekan ditutup melemah, terimbas sentimen negatif global
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: