UI dukung persiapan karir mahasiswa melalui program bangkit 2023
25 Oktober 2022 10:19 WIB
Program Bangkit 2023 yang diperuntukan bagi mahasiswa S1 atau D4 semua jurusan di Indonesia yang ingin mengasah talenta digital terampil. (ANTARA/Foto: Humas UI)
Depok (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) meluncurkan Program Bangkit 2023 yang diperuntukkan bagi mahasiswa S1 atau D4 semua jurusan di Indonesia yang ingin mengasah talenta digital terampil.
Direktur Center for Independent Learning (CIL) UI, F. Astha Ekadiyanto, di Kampus UI Depok, Selasa mengatakan jumlah pendaftar secara nasional terus meningkat mulai dari 28.738 pendaftar (2021), hingga 48.720 pendaftar (2022).
Artinya dapat diperkirakan bahwa pendaftar Program Bangkit 2023 akan berlipat minimal dua kali lipat dari tahun lalu.
Sementara itu, pendaftar dari UI (2022) mencapai lebih dari 1.000 mahasiswa yang termasuk perguruan tinggi dengan pendaftar terbanyak dan diterima kurang lebih, yaitu sejumlah 141 mahasiswa.
Diharapkan pada Program Bangkit 2023 jumlah pendaftar dan diterima, khususnya dari Univeritas Indonesia, dalam program dapat terus meningkat,” kata Astha.
Baca juga: Program Bangkit luluskan 2.517 talenta digital
Baca juga: Kemendikbudristek lepas 3.100 mahasiswa dalam program Bangkit
Program Bangkit Google adalah salah satu kegiatan Merdeka Belajar yang menjadi flagship Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, untuk kategori Studi Independen Bersertifikat dengan beban belajar setara dengan 20 Satuan Kredit Semester (SKS) atau sekitar 900 jam kumulatif.
Topik yang diselenggarakan membangun kompetensi dan keahlian inovasi di bidang Teknologi Informasi terdiri atas tiga stream (alur belajar), yaitu: Cloud Computing, Machine Learning (Artificial Intelligence), dan Mobile Computing.
Kompetensi tersebut didukung oleh praktisi dari Google bekerja sama dengan mitra-mitranya antara lain GoTo (Gojek- Tokopedia), Traveloka, dan Dicoding. Selain meningkatkan keahlian mahasiswa, Program Bangkit juga bertujuan membekali mahasiswa membangun karirnya di bidang teknologi informasi melalui berbagai aktivitas meliputi Capstone Project, Career Fair, Sertifikasi Global, dan bahkan pendanaan start up bagi karya-karya Capstone project terpilih.
Hingga saat ini Universitas Indonesia dipercaya sebagai pusat inkubasi dari total 3 start up hasil Capstone Bangkit.
Untuk mendukung persiapan karier dan pengembangan kompetensi mahasiswa di bidang teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI mendesain sebuah program kolaborasi Kampus Merdeka bersama Google, Gojek, Tokopedia, Traveloka, serta mitra perguruan tinggi yang memberikan kesempatan pada 3.000 mahasiswa terpilih.
Lahirnya program Bangkit berawal dari interaksi pihak Google dengan perguruan tinggi yang kemudian didorong oleh Dirjen Diktiristek yang menjadi salah satu flagship awal dari kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Baca juga: Lulusan program Bangkit banyak direkrut perusahaan multinasional
Baca juga: Program Bangkit 2022 ditargetkan jangkau 3.000 mahasiswa
Direktur Center for Independent Learning (CIL) UI, F. Astha Ekadiyanto, di Kampus UI Depok, Selasa mengatakan jumlah pendaftar secara nasional terus meningkat mulai dari 28.738 pendaftar (2021), hingga 48.720 pendaftar (2022).
Artinya dapat diperkirakan bahwa pendaftar Program Bangkit 2023 akan berlipat minimal dua kali lipat dari tahun lalu.
Sementara itu, pendaftar dari UI (2022) mencapai lebih dari 1.000 mahasiswa yang termasuk perguruan tinggi dengan pendaftar terbanyak dan diterima kurang lebih, yaitu sejumlah 141 mahasiswa.
Diharapkan pada Program Bangkit 2023 jumlah pendaftar dan diterima, khususnya dari Univeritas Indonesia, dalam program dapat terus meningkat,” kata Astha.
Baca juga: Program Bangkit luluskan 2.517 talenta digital
Baca juga: Kemendikbudristek lepas 3.100 mahasiswa dalam program Bangkit
Program Bangkit Google adalah salah satu kegiatan Merdeka Belajar yang menjadi flagship Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, untuk kategori Studi Independen Bersertifikat dengan beban belajar setara dengan 20 Satuan Kredit Semester (SKS) atau sekitar 900 jam kumulatif.
Topik yang diselenggarakan membangun kompetensi dan keahlian inovasi di bidang Teknologi Informasi terdiri atas tiga stream (alur belajar), yaitu: Cloud Computing, Machine Learning (Artificial Intelligence), dan Mobile Computing.
Kompetensi tersebut didukung oleh praktisi dari Google bekerja sama dengan mitra-mitranya antara lain GoTo (Gojek- Tokopedia), Traveloka, dan Dicoding. Selain meningkatkan keahlian mahasiswa, Program Bangkit juga bertujuan membekali mahasiswa membangun karirnya di bidang teknologi informasi melalui berbagai aktivitas meliputi Capstone Project, Career Fair, Sertifikasi Global, dan bahkan pendanaan start up bagi karya-karya Capstone project terpilih.
Hingga saat ini Universitas Indonesia dipercaya sebagai pusat inkubasi dari total 3 start up hasil Capstone Bangkit.
Untuk mendukung persiapan karier dan pengembangan kompetensi mahasiswa di bidang teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI mendesain sebuah program kolaborasi Kampus Merdeka bersama Google, Gojek, Tokopedia, Traveloka, serta mitra perguruan tinggi yang memberikan kesempatan pada 3.000 mahasiswa terpilih.
Lahirnya program Bangkit berawal dari interaksi pihak Google dengan perguruan tinggi yang kemudian didorong oleh Dirjen Diktiristek yang menjadi salah satu flagship awal dari kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Baca juga: Lulusan program Bangkit banyak direkrut perusahaan multinasional
Baca juga: Program Bangkit 2022 ditargetkan jangkau 3.000 mahasiswa
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022
Tags: