Washington (ANTARA) - Bank Dunia mengatakan pada Senin (24/10/2022) bahwa pihaknya telah mengucurkan tambahan dana 500 juta dolar AS untuk membantu Ukraina memenuhi kebutuhan pengeluaran mendesak yang diakibatkan oleh invasi Rusia pada 24 Februari dan perang yang sedang berlangsung.

Pembiayaan oleh Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (IBRD), unit pemberi pinjaman utama bank, didukung oleh 500 juta dolar AS dalam jaminan pinjaman dari Inggris yang diumumkan pada 30 September, kata bank tersebut.

Dana tersebut datang menjelang konferensi pemulihan yang berlangsung di Berlin, pada Selasa, di mana para pemimpin nasional, pakar pembangunan dan CEO akan membahas bagaimana membangun kembali Ukraina setelah invasi Rusia, yang sekarang memasuki bulan kesembilan.

"Invasi Rusia terus menyebabkan kehancuran besar-besaran infrastruktur Ukraina - termasuk jaringan air, sanitasi, dan listrik - tepat saat musim dingin mendekat, yang semakin membahayakan rakyat Ukraina," kata Presiden Grup Bank Dunia David Malpass dalam sebuah pernyataan.

Porsi baru pembiayaan yang disalurkan hari ini akan digunakan untuk mempertahankan layanan penting pemerintah. Kami berdiri teguh untuk mendukung rakyat Ukraina saat mereka menghadapi krisis yang tak tertandingi ini.

Bank Dunia telah memobilisasi total 13 miliar dolar AS dalam pembiayaan darurat untuk Ukraina, di mana 11,4 miliar dolar AS telah dicairkan sepenuhnya.

Invasi Rusia menyebabkan lebih dari 97 miliar dolar AS kerusakan langsung ke Ukraina hingga 1 Juni, tetapi dapat menelan biaya hampir 350 miliar dolar AS untuk membangun kembali negara itu, Bank Dunia, pemerintah Ukraina dan Komisi Eropa mengatakan dalam sebuah laporan yang dirilis pada September.

Moskow menyebut tindakannya sebagai operasi militer khusus untuk membersihkan tetangganya dari para ekstremis.

Baca juga: Presiden Bank Dunia sebut ekonomi global "sangat dekat" dengan resesi

Baca juga: Bank Dunia pangkas perkiraan pertumbuhan global jadi 2,9 persen