Xi Jinping terpilih, Bahlil yakin investasi China ke RI lebih baik
24 Oktober 2022 15:38 WIB
Tangkapan layar Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di Jakarta, Senin (24/10/2022). (ANTARA/Youtube Kementerian Investasi-BKPM)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meyakini investasi China ke Indonesia akan semakin lebih baik dengan terpilihnya kembali Xi Jinping sebagai Presiden China untuk masa jabatan lima tahun ke depan.
Pasalnya, menurut Bahlil, selama ini Presiden China Xi Jinping memiliki komunikasi yang baik dengan Presiden Jokowi.
"Itu menurut saya adalah sebuah hal yang positif. Dan Xi Jinping begitu terpilih lagi pasti hubungannya insya Allah akan tambah baik lagi sama pemerintah Indonesia karena selama ini hubungannya baik-baik aja," kata Bahlil dalam paparan realisasi investasi triwulan III 2022 di Jakarta, Senin.
Bahlil menilai ada kedekatan khusus antara Presiden Jokowi dan Presiden Xi Jinping terlepas dari status keduanya sebagai pemimpin dua negara.
Ia berharap ke depannya kedua negara bisa terus menggarap investasi yang saling menguntungkan bersama untuk bisa mendorong penciptaan lapangan kerja dan nilai tambah.
"Mudah-mudahan bisa lagi menggarap investasi yang win-win, investasi yang saling menguntungkan dengan Indonesia. Saya juga percaya, insya Allah investasi China ke Indonesia semakin hari semakin bertambah dalam konteks yang saling menguntungkan, dalam konteks yang saling menghargai, dalam konteks bagaimana bisa tumbuh bersama khususnya dalam konteks penciptaan lapangan pekerjaan dan penambahan nilai tambah," katanya.
Baca juga: China pertimbangkan sejumlah langkah untuk genjot investasi asing
Bahlil menyebut sekalipun ada pelambatan ekonomi di China, ia menyatakan optimistis dan masih yakin investasi negeri tirai bambu tidak akan terganggu.
Mantan Ketua Umum HIPMI itu justru khawatir jika terjadi ketegangan politik antara China dan Taiwan.
"Setiap ada masalah itu ada peluang. Dan di situ dibutuhkan ketajaman kita dalam meng-entertain (menghibur) mereka dalam konteks mengomunikasikan yang baik agar kita bisa menyatu dalam perspektif masalah mereka apa dan kita berikan solusi," kata Bahlil.
Dengan demikian, lanjutnya, Indonesia bisa bertindak seolah menjadi mitra dan membuat negara tersebut jatuh hati dalam upaya menggaet investasi.
Baca juga: Ketua DPR dorong peningkatan investasi Cina lewat diplomasi parlemen
Baca juga: Investasi China dalam fasilitas konservasi air melesat pada 2022
Pasalnya, menurut Bahlil, selama ini Presiden China Xi Jinping memiliki komunikasi yang baik dengan Presiden Jokowi.
"Itu menurut saya adalah sebuah hal yang positif. Dan Xi Jinping begitu terpilih lagi pasti hubungannya insya Allah akan tambah baik lagi sama pemerintah Indonesia karena selama ini hubungannya baik-baik aja," kata Bahlil dalam paparan realisasi investasi triwulan III 2022 di Jakarta, Senin.
Bahlil menilai ada kedekatan khusus antara Presiden Jokowi dan Presiden Xi Jinping terlepas dari status keduanya sebagai pemimpin dua negara.
Ia berharap ke depannya kedua negara bisa terus menggarap investasi yang saling menguntungkan bersama untuk bisa mendorong penciptaan lapangan kerja dan nilai tambah.
"Mudah-mudahan bisa lagi menggarap investasi yang win-win, investasi yang saling menguntungkan dengan Indonesia. Saya juga percaya, insya Allah investasi China ke Indonesia semakin hari semakin bertambah dalam konteks yang saling menguntungkan, dalam konteks yang saling menghargai, dalam konteks bagaimana bisa tumbuh bersama khususnya dalam konteks penciptaan lapangan pekerjaan dan penambahan nilai tambah," katanya.
Baca juga: China pertimbangkan sejumlah langkah untuk genjot investasi asing
Bahlil menyebut sekalipun ada pelambatan ekonomi di China, ia menyatakan optimistis dan masih yakin investasi negeri tirai bambu tidak akan terganggu.
Mantan Ketua Umum HIPMI itu justru khawatir jika terjadi ketegangan politik antara China dan Taiwan.
"Setiap ada masalah itu ada peluang. Dan di situ dibutuhkan ketajaman kita dalam meng-entertain (menghibur) mereka dalam konteks mengomunikasikan yang baik agar kita bisa menyatu dalam perspektif masalah mereka apa dan kita berikan solusi," kata Bahlil.
Dengan demikian, lanjutnya, Indonesia bisa bertindak seolah menjadi mitra dan membuat negara tersebut jatuh hati dalam upaya menggaet investasi.
Baca juga: Ketua DPR dorong peningkatan investasi Cina lewat diplomasi parlemen
Baca juga: Investasi China dalam fasilitas konservasi air melesat pada 2022
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022
Tags: