London (ANTARA) - Saham-saham Inggris melemah pada awal perdagangan Senin, dengan Indeks FTSE 100 tergelincir karena pound sterling yang lebih kuat dan harga minyak yang lebih lemah membebani indeks saham unggulan, sementara investor terus mencermati pertarungan perdana menteri Inggris berikutnya setelah mantan pemimpin Boris Johnson menarik diri dari kontes.

Indeks FTSE 100 yang sarat eksportir merosot 0,3 persen pada pukul 07.19 GMT, tertinggal dari rekan-rekan Eropanya, karena pound naik setelah Rishi Sunak tampaknya akan menjadi perdana menteri Inggris berikutnya.

Pound menguat 0,3 persen terhadap dolar, melemahkan saham-saham perusahaan internasional.

Baca juga: Saham Inggris untung 2 hari beruntun, Indeks FTSE 100 naik 0,37 persen

Juga membebani indeks, saham-saham energi terpuruk 1,8 persen karena harga minyak mentah turun setelah data perdagangan dari China menunjukkan bahwa permintaan di importir minyak mentah terbesar dunia itu tetap lesu pada September.

Indeks FTSE 250 yang berorientasi dalam negeri bertambah 0,5 persen, dengan pengecer fesyen daring Asos PLC melonjak 4,5 persen setelah pengusaha Inggris Mike Ashley mengatakan dia telah mengumpulkan saham lebih dari 5,0 persen di perusahaan itu, sesuai laporan Telegraph pada Sabtu (22/10/2022).

Baca juga: Saham Eropa dibuka melonjak, didorong harapan pelambatan kebijakan Fed
Baca juga: IHSG awal pekan diproyeksi menguat, ikuti kenaikan bursa saham global