Jakarta (ANTARA) - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada triwulan III-2022 mencapai Rp307,8 triliun, tumbuh 42,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy) dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 325.575 orang.

Sedangkan jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (quarter-on-quarter/q-o-q), capaian tersebut tumbuh 1,9 persen.

"Ini sebuah target yang seperti awal saya sampaikan kepada teman-teman, bahwa insyaAllah target kami Rp1.200 triliun akan bisa kita capai," kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam paparan kinerja triwulan III-2022 di Jakarta, Senin.

Secara rinci, total realisasi investasi itu berasal dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang mencapai Rp138,9 triliun (45,1 persen) dan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp168,9 triliun (54,9 persen).

Bahlil menjelaskan, realisasi PMA sepanjang Juli-September 2022 tumbuh secara q-o-q sebesar 3,5 persen, sementara secara yoy meroket hingga 63,6 persen.

"Ini terbesar dalam sepanjang sejarah. luar biasa sekali, kita tumbuh 63,6 persen. Saya sejak masuk di BKPM, Kementerian Investasi, bahkan saya minta Deputi Dallaks, pernahkah tumbuh sebesar ini? Rasanya data ini belum kita temukan kalau melebihi," katanya.

Ada pun realisasi PMDN meski tercatat turun 0,05 persen secara qoq, namun masih tumbuh 22,5 persen secara yoy. Menurut Bahlil, penurunan ini terjadi kemungkinan karena kenaikan realisasi PMA.

"NKRI ini seperti cewek cantik yang lagi disukai sama investor asing. Ini terjadi juga karena memang ada stabilitas politik, kemudian ada trust kepemimpinan Bapak Presiden juga fokus pemerintah yang konsisten membangun arah kebijakan investasi," katanya.

Berdasarkan lokasi proyek, realisasi investasi triwulan III-2022 tersebar di Jawa Barat, DKI Jakarta, Riau, Jawa Timur, dan Sulawesi Tengah. Sementara Singapura, China, Jepang, Hong Kong dan Malaysia tercatat jadi lima negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia pada periode tersebut.

Realisasi investasi sepanjang triwulan III-2022 tersebar di sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya; transportasi, gudang dan telekomunikasi; perumahan, kawasan industri dan perkantoran; pertambangan; serta listrik, gas dan air.

Secara kumulatif sepanjang Januari-September 2022, realisasi investasi mencapai Rp892,4 triliun atau mencapai 74,4 persen dari target yang ditetapkan Presiden Jokowi sebesar Rp1.200 triliun dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 965.122 orang.

Sepanjang Januari-September 2022, realisasi PMDN mencapai Rp413,1 triliun (46,3 persen) dan realisasi PMA mencapai Rp479,3 triliun (53,7 persen). Proyek investasi tersebar paling banyak di Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Riau dan Sulawesi Tengah.

Sebaran realisasinya di sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya; transportasi, gudang dan telekomunikasi; pertambangan; perumahan, kawasan industri dan perkantoran; serta listrik, gas dan air.

Sedangkan Singapura, China, Hong Kong, Jepang dan Malaysia jadi lima perekonomian teratas asal investasi asing sepanjang Januari-September 2022.

Baca juga: BKPM: Indonesia di jalur yang tepat untuk penuhi target investasi

Baca juga: BKPM siapkan "punishment" daerah tak patuh aturan perizinan

Baca juga: Investasi merata dinilai jadi kunci pemulihan ekonomi berkelanjutan