"Perlu adanya penyamaan perspektif kesetaraan gender di seluruh pemangku kepentingan. Tujuannya agar dapat mengurangi diskriminasi terhadap pekerja perempuan," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.
Carla meyakini perempuan memiliki peluang besar dalam dunia kerja. Hal ini karena perempuan memiliki kemampuan berempati yang lebih baik dan besar manfaatnya dalam konteks pekerjaan.
Baca juga: Pemberdayaan perempuan wirausaha dinilai percepat kesetaraan gender
"Data komposisi gender pekerja Indonesia pun menunjukkan komposisi perempuan pekerja bertambah setiap tahunnya, namun tetap didominasi oleh laki-laki, dengan partisipasi sebesar 83,18 persen," kata Carla.
Menurut dia, kesenjangan upah antara laki-laki dan perempuan juga sering terjadi di sektor industri. Hal ini bisa diperbaiki dengan melakukan upaya-upaya agar pekerja perempuan bisa berkarir lebih baik di perusahaan.
"Sebut saja dengan kewajiban perusahaan menghadirkan ruang menyusui yang memadai, sistem bekerja yang fleksibel misalnya dengan Work From Anywhere, kebijakan untuk membawa anak ke kantor atau adakan fasilitas penitipan anak di kantor," katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 bahwa perempuan masih menerima upah 23 persen lebih rendah dari laki-laki. Namun, penelitian terkini menemukan seiring lamanya perempuan bekerja, upah yang didapat akan semakin setara atau bahkan lebih tinggi.
Baca juga: KPPPA: Sinergi organisasi perempuan kunci perjuangan kesetaraan gender
"Kita sebagai perempuan perlu lebih aktif mengambil peran dalam memberdayakan sesama perempuan. Mulai dari hal-hal kecil seperti tidak menjatuhkan sesama perempuan hanya karena perbedaan keputusan dalam hidup, sampai melakukan hal-hal lebih besar yang berdampak," tulis pendiri komunitas pemberdayaan perempuan ini.
Dalam komunitas pemberdayaan perempuan yang dibangunnya, ia berupaya memberikan pendampingan nyata bagi para perempuan muda yang hendak berkarir dan berbisnis agar mereka mendapatkan edukasi dan referensi yang tepat.
Ia juga berharap perempuan tidak lagi termakan stigma dan stereotip dari masyarakat yang tidak sepenuhnya benar, seperti anggapan perempuan lebih lemah atau perempuan berprestasi di karir seolah-olah tidak akan berhasil membangun keluarga yang baik.
Baca juga: Menteri PPPA : Perlu kolaborasi perjuangkan kesetaraan gender