Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menilai santri akan menjadi penerus ideologi ulama yang dapat menentukan masa depan bangsa Indonesia.

"Saya mengajak kepada seluruh santri untuk terus belajar, untuk terus berikhtiar maksimal. Masa depan Indonesia tergantung pada santri-santri kita semua," ujar Mendes PDTT dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Saat menjadi Inspektur Upacara peringatan "Hari Santri Nasional Tahun 2022" di Pondok Pesantren Nurul Jadid Probolinggo, Jawa Timur, Mendes PDTT mengajak seluruh santri agar terus meningkatkan kuriositasnya terhadap ilmu pengetahuan agar mampu bersaing diberbagai bidang.

Sebagai generasi penerus ulama, lanjut dia, kaum santri harus mampu mengisi ruang-ruang strategis dalam berbangsa dan bernegara.

Baca juga: OJK-MES tingkatkan literasi dan inklusi keuangan para santri

Baca juga: Wali Kota Depok ingatkan santri jangan jadi alat politik


Gus Halim, demikian ia biasa disapa menambahkan, kaum santri juga harus dapat bersama dan mendampingi masyarakat di setiap lapisan kehidupan.

"Hari ini alumni-alumni Nurul Jadid itu merambah di seluruh sel kehidupan di Indonesia. Itu artinya, alumni Nurul Jadid adalah para alumni yang memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk hidup dimanapun dan menjadi pejuang Nahdlatul Ulama di manapun berada," katanya.

Dalam upacara peringatan hari santri itu diikuti oleh sekitar 7.000 santri putra dan putri Nurul Jadid, dan seluruh anggota APDESI (Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia) se-Kabupaten Probolinggo.

Pada momen itu, Gus Halim didapuk sebagai Komandan Santri oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid atau satu tingkat di bawah Panglima Santri Muhaimin Iskandar.*