New York City (ANTARA) - Jamie Simic mengatakan, dia, suaminya Brian, serta ketiga anaknya tinggal di Pangkalan Bersama Pearl Harbor-Hickam di Oahu, Hawaii, tahun lalu ketika seluruh keluarga mulai menderita sakit parah, seperti dilaporkan ABC News, Rabu (19/10).

"Saya merasa lesu, kami mengalami ruam, dan kemudian sakit perut. Saya mendengar banyak keluhan serupa," katanya.

Pada musim panas ini, empat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan serupa berkumpul untuk mengajukan gugatan.

Gugatan itu berisi tuduhan bahwa penyakit mereka disebabkan oleh kebocoran besar bahan bakar jet yang meracuni pasokan air pangkalan tersebut, menurut laporan itu.

Mereka menuduh pihak Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat (AS) "menyimpan rahasia beracun" dan menutupi insiden kontaminasi.

Para keluarga itu mengeklaim bahwa mereka terus mengalami masalah kesehatan yang terkait dengan kebocoran tersebut.

Pihak AL mengakui bahwa fasilitas penyimpanan bahan bakar di dekat pangkalan tersebut, yang disebut Red Hill, mengalami dua kebocoran pada 2021, masing-masing pada Mei dan November.

Kebocoran itu disebutkan menyebabkan lebih dari 30.000 galon (sekitar 113.500 liter) bahan bakar tumpah. Fasilitas tersebut berada sekitar 30 meter di atas pasokan air.

Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan peringatan 10 hari setelah insiden kebocoran tersebut.

Deplu merekomendasikan agar warga tidak menggunakan air dari sistem air pangkalan angkatan laut.