Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mensosialisasikan ajang Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) sebagai salah satu upaya menjaring industri halal berkualitas Tanah Air serta menggairahkan ekosistem industri halal nasional.

"Kemenperin memberikan apresiasi kepada para pemangku kepentingan industri halal yang mendukung dan berperan aktif dalam penumbuhan, pengembangan, dan pemberdayaan industri halal nasional melalui IHYA, yang telah kami mulai sejak tahun 2021,” jelas Kepala Pusat Pemberdayaan Industri Halal (PPIH) Kemenperin Junadi Marki lewat keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Dengan kembali menggelar IHYA pada 2022 Kemenperin menargetkan kontribusi pada penguatan ekosistem ekonomi syariah, khususnya industri halal.

IHYA juga diharapkan dapat menjadi merek untuk kemajuan sektor industri halal Indonesia, sekaligus menjadi representasi visi Indonesia sebagai pusat produsen halal terkemuka di dunia.

Ajang ini juga bertujuan mendorong para pelaku industri halal nasional untuk lebih termotivasi melakukan inovasi-inovasi dalam menumbuhkan, mengembangkan, dan memberdayakan industri halal di Indonesia.

Baca juga: Menperin: Penghargaan industri halal perkuat ekosistem ekonomi syariah

Untuk mempersiapkan pelaksanaan IHYA 2022, penyelenggara telah membangun sistem informasi untuk pendaftaran dan penilaian peserta, sehingga semua rangkaian kegiatan mulai dari registrasi, penilaian dan shortlist oleh tim penilai akan dilakukan secara daring melalui portal resmi IHYA, yaitu ihya.kemenperin.go.id.

“Kami juga kembali melibatkan pemangku kepentingan dari kalangan lembaga pemerintah, non-pemerintah, organisasi kemasyarakatan (ormas), asosiasi, dan akademisi, mulai dari tahapan penyusunan kategori dan aspek serta kriteria penilaian, hingga rangkaian penilaian dan penetapan pemenang,” jelas Junadi.

Proses penilaian akan dilakukan oleh Tim Penilai IHYA yang akan diketuai oleh Sekretaris Jenderal Kemenperin Dody Widodo, yang sekaligus merangkap sebagai Ketua Dewan Pertimbangan. Tim penilai sendiri terdiri dari tim teknis, dewan juri, dan dewan pertimbangan.

“Tim penilai IHYA berasal dari perwakilan unit kerja di Kemenperin, perwakilan dari kementerian/lembaga terkait, pimpinan asosiasi industri, ormas, akademisi, serta pemangku kepentingan halal terkait lainnya,” imbuh Junadi.

Untuk mempersiapkan pelaksanaan IHYA 2022, penyelenggara telah membangun sistem informasi untuk pendaftaran dan penilaian peserta, sehingga semua rangkaian kegiatan mulai dari pendaftaran peserta hingga penilaian akan dilakukan secara daring melalui portal resmi IHYA.

Baca juga: Wapres : Kita berpeluang penuhi produk halal kebutuhan dalam negeri
Baca juga: Menag nilai industri halal berkontribusi pada pemulihan ekonomi