Satgas: 171,7 juta orang sudah terima dosis kedua vaksin COVID-19
21 Oktober 2022 21:04 WIB
Petugas vaksinator menunjukkan vaksin penguat atau booster di gerai layanan vaksinasi COVID-19 di Lhokseumawe, Aceh, Kamis (21/4/2022). NTARA FOTO/Rahmad/foc.
Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mencatat sebanyak 171.751.842 orang sudah menerima dosis kedua dari vaksin COVID-19 setelah mengalami penambahan 4.888 orang sampai dengan Jumat pukul 12.00 WIB.
Dalam data Satgas yang ANTARA terima di Jakarta, Jumat, jumlah warga yang sudah mendapatkan dosis pertama juga bertambah 3.831 orang. Sehingga total kumulatifnya kini mencapai 205.071.436 orang.
Kemudian pada capaian penerima dosis ketiga vaksin COVID-19 ada 64.695.697 orang, bertambah 11.253 orang dari hari sebelumnya.
Peningkatan cakupan vaksinasi juga terjadi pada penerima dosis keempat yang bertambah 619 orang, sehingga totalnya sudah ada 656.735.
Baca juga: 500 anak di Padang jadi target uji klinis vaksin COVID-19 lokal
Baca juga: Satgas catat 205 juta orang sudah terima dosis pertama vaksin COVID-19
Adapun target sasaran vaksinasi COVID-19 yang kini ditetapkan oleh pemerintah yakni 234.666.020 orang di seluruh Indonesia.
Guru Besar Mikrobiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Amin Soebandrio mengimbau masyarakat untuk tidak menunda vaksinasi COVID-19 karena pengaruh platform tertentu di tengah ketersediaan yang menipis di sejumlah daerah.
"Intinya, ketika kita sampai pada waktunya dapat vaksinasi, maka vaksin yang ada itu yang dipakai, jangan tunda. Sebab belum tentu dapat lagi. Kalau jadwal sudah tiba, segera vaksinasi," kata Amin.
Ia mengatakan, vaksin COVID-19 yang beredar di Indonesia saat ini memiliki varian platform yang berbeda-beda, seperti inactivated virus, viral vector, hingga mRNA.
Kemudian, dia mengatakan jika strategi pemerintah membatasi penggunaan vaksin dosis keempat hanya pada kalangan tenaga kesehatan, merupakan langkah yang tepat di tengah keterbatasan stok vaksin booster atau dosis penguat di Indonesia.
"Saat ini seolah banyak orang yang membutuhkan mRNA. Tapi untuk memenuhi target vaksinasi, vaksin apapun yang sudah terbukti merangsang kekebalan itu boleh dipakai," katanya.*
Baca juga: Pemkot Jakbar imbau warga taati prokes di tengah stok vaksin menipis
Baca juga: Stok minim, Kemenkes utamakan vaksin COVID-19 untuk pelaku perjalanan
Dalam data Satgas yang ANTARA terima di Jakarta, Jumat, jumlah warga yang sudah mendapatkan dosis pertama juga bertambah 3.831 orang. Sehingga total kumulatifnya kini mencapai 205.071.436 orang.
Kemudian pada capaian penerima dosis ketiga vaksin COVID-19 ada 64.695.697 orang, bertambah 11.253 orang dari hari sebelumnya.
Peningkatan cakupan vaksinasi juga terjadi pada penerima dosis keempat yang bertambah 619 orang, sehingga totalnya sudah ada 656.735.
Baca juga: 500 anak di Padang jadi target uji klinis vaksin COVID-19 lokal
Baca juga: Satgas catat 205 juta orang sudah terima dosis pertama vaksin COVID-19
Adapun target sasaran vaksinasi COVID-19 yang kini ditetapkan oleh pemerintah yakni 234.666.020 orang di seluruh Indonesia.
Guru Besar Mikrobiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Amin Soebandrio mengimbau masyarakat untuk tidak menunda vaksinasi COVID-19 karena pengaruh platform tertentu di tengah ketersediaan yang menipis di sejumlah daerah.
"Intinya, ketika kita sampai pada waktunya dapat vaksinasi, maka vaksin yang ada itu yang dipakai, jangan tunda. Sebab belum tentu dapat lagi. Kalau jadwal sudah tiba, segera vaksinasi," kata Amin.
Ia mengatakan, vaksin COVID-19 yang beredar di Indonesia saat ini memiliki varian platform yang berbeda-beda, seperti inactivated virus, viral vector, hingga mRNA.
Kemudian, dia mengatakan jika strategi pemerintah membatasi penggunaan vaksin dosis keempat hanya pada kalangan tenaga kesehatan, merupakan langkah yang tepat di tengah keterbatasan stok vaksin booster atau dosis penguat di Indonesia.
"Saat ini seolah banyak orang yang membutuhkan mRNA. Tapi untuk memenuhi target vaksinasi, vaksin apapun yang sudah terbukti merangsang kekebalan itu boleh dipakai," katanya.*
Baca juga: Pemkot Jakbar imbau warga taati prokes di tengah stok vaksin menipis
Baca juga: Stok minim, Kemenkes utamakan vaksin COVID-19 untuk pelaku perjalanan
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022
Tags: