Moeldoko: Pemerintah siapkan skenario antisipasi tantangan tahun 2023
21 Oktober 2022 18:26 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kanan) dan Menteri Komunikasi dan Informasi Johnny G Plate memberikan pemaparan kepada wartawan saat peluncuran laporan capaian kinerja pemerintah tahun 2022 di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/10/2022). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nym)
Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan Pemerintah sudah menyiapkan skenario untuk mengantisipasi berbagai tantangan yang mungkin terjadi di tahun 2023 sebagai imbas dari krisis global.
"Intinya, tahun depan juga Pemerintah sudah siapkan skenario-skenario," kata Moeldoko dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Dalam diskusi virtual Capaian Kerja Pemerintah Tahun 2022 di Jakarta, Jumat, Moeldoko menyampaikan langkah-langkah Pemerintah tidak berubah untuk menghadapi krisis di 2023. Sebagaimana sering dikatakan Presiden Joko Widodo, lanjutnya, bangsa Indonesia boleh optimistis namun tetap harus waspada.
"Maknanya apa? Bahwa dalam situasi krisis saat ini, Presiden tetap konsentrasi pada pembangunan yang on the track, tetap fokus, tetap dalam RPJMN yang sudah ditetapkan; tetapi dalam praktiknya tetap ada ruang dinamis," jelasnya.
Moeldoko juga meminta masyarakat tidak khawatir dengan tekanan ekonomi global yang sedang berlangsung. Dia mencontohkan saat mengatasi pandemi COVID-19, Pemerintah melakukan beberapa refocusing anggaran.
Baca juga: KSP: Pembangunan "on the track" meski pemerintah sedang atasi krisis
Maka, menurutnya, apabila di tahun 2023 peperangan masih berlangsung dan harga minyak kembali naik, maka Indonesia sudah memiliki kesiapan menghadapi itu.
"Tekanan pandemi COVID-19 terhadap perekonomian kita dalam dua tahun terakhir, jika ditotalkan, lebih dari Rp1.000 triliun dianggarkan untuk itu. Nilainya sama dengan membangun dua ibu kota negara, tetapi kita siap dengan kebijakan refocusing anggaran," kata Moeldoko.
Sejauh ini, lanjutnya, pandemi COVID-19 dan krisis geopolitik telah membawa tiga ancaman besar, di antaranya krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan global. Dia menekankan langkah-langkah Pemerintah sudah sangat jitu dalam menghindari ketiga krisis itu.
Untuk mencegah krisis pangan dan energi, katanya, Pemerintah membangun berbagai infrastruktur untuk mendorong produksi pangan. Sedangkan untuk menjawab ancaman krisis keuangan, Presiden Jokowi telah beberapa kali mengumpulkan kepala daerah dan meminta pemda terlibat dalam urusan inflasi, ujar Moeldoko.
Baca juga: Sekjen PBB serukan tindakan global mendesak untuk entaskan kemiskinan
Baca juga: Moeldoko: Langkah Indonesia sudah sangat jitu cegah krisis pangan
"Intinya, tahun depan juga Pemerintah sudah siapkan skenario-skenario," kata Moeldoko dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Dalam diskusi virtual Capaian Kerja Pemerintah Tahun 2022 di Jakarta, Jumat, Moeldoko menyampaikan langkah-langkah Pemerintah tidak berubah untuk menghadapi krisis di 2023. Sebagaimana sering dikatakan Presiden Joko Widodo, lanjutnya, bangsa Indonesia boleh optimistis namun tetap harus waspada.
"Maknanya apa? Bahwa dalam situasi krisis saat ini, Presiden tetap konsentrasi pada pembangunan yang on the track, tetap fokus, tetap dalam RPJMN yang sudah ditetapkan; tetapi dalam praktiknya tetap ada ruang dinamis," jelasnya.
Moeldoko juga meminta masyarakat tidak khawatir dengan tekanan ekonomi global yang sedang berlangsung. Dia mencontohkan saat mengatasi pandemi COVID-19, Pemerintah melakukan beberapa refocusing anggaran.
Baca juga: KSP: Pembangunan "on the track" meski pemerintah sedang atasi krisis
Maka, menurutnya, apabila di tahun 2023 peperangan masih berlangsung dan harga minyak kembali naik, maka Indonesia sudah memiliki kesiapan menghadapi itu.
"Tekanan pandemi COVID-19 terhadap perekonomian kita dalam dua tahun terakhir, jika ditotalkan, lebih dari Rp1.000 triliun dianggarkan untuk itu. Nilainya sama dengan membangun dua ibu kota negara, tetapi kita siap dengan kebijakan refocusing anggaran," kata Moeldoko.
Sejauh ini, lanjutnya, pandemi COVID-19 dan krisis geopolitik telah membawa tiga ancaman besar, di antaranya krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan global. Dia menekankan langkah-langkah Pemerintah sudah sangat jitu dalam menghindari ketiga krisis itu.
Untuk mencegah krisis pangan dan energi, katanya, Pemerintah membangun berbagai infrastruktur untuk mendorong produksi pangan. Sedangkan untuk menjawab ancaman krisis keuangan, Presiden Jokowi telah beberapa kali mengumpulkan kepala daerah dan meminta pemda terlibat dalam urusan inflasi, ujar Moeldoko.
Baca juga: Sekjen PBB serukan tindakan global mendesak untuk entaskan kemiskinan
Baca juga: Moeldoko: Langkah Indonesia sudah sangat jitu cegah krisis pangan
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022
Tags: