Jakarta (ANTARA) - Perwira TNI Letnan Satu CPL Muhammad Arifin menceritakan pengalaman dirinya bisa menjadi lulusan terbaik saat belajar di Akademi Militer Jepang.

"Saya kebetulan alhamdulillah mendapatkan penghargaan dari NDA (National Defense Academy) Jepang, yaitu menjadi salah satu mahasiswa terbaik di NDA Jepang pada saat kelulusan dengan kategori siswa asing dari total 12 negara yang ada (menempuh pendidikan) di sana," kata Arifin lewat kanal YouTube resmi Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa yang dipantau di Jakarta, Jumat.

Di Jepang, menurut Arifin, untuk sumber prajurit perwira dilahirkan dari NDA. Lembaga pendidikan tersebut memang bertujuan mencetak para prajurit perwira, baik angkatan darat, laut maupun udara.

"Mencetak para perwira, angkatan darat, laut, udara, angkatan perang mereka. Pulang dari sana saya mendapatkan gelar Bachelor of Engineering setara dengan teknik mesin," kata Arifin.

Menjalani kuliah di Jepang telah menempa karakter Arifin menjadi sumber daya manusia dengan etos yang tinggi. Arifin bisa mendapatkan ilmu lebih pada saat di Negeri Sakura, seperti nilai kedisiplinan dan karakter budaya yang berbeda.

"Mendapatkan suatu wadah tempat kami bisa menempa diri sendiri, mengetahui bagaimana negara Jepang bisa menjadi negara maju. Itu yang benar-benar dipelajari dari sana," katanya.

Sebelumnya menempuh pendidikan di NDA Jepang, Muhammad Arifin bersekolah di SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah. Sekolah ini telah membentuk fondasi pendidikan dan disiplin yang melekat diri seorang Arifin saat menjadi prajurit.

Pencapaian Arifin menjadi tolok ukur karakter muda-mudi bangsa Indonesia. Lettu CPL Muhammad Arifin saat ini bertugas di Pusat Peralatan Angkatan Darat (Puspalad) sebagai instruktur dan asistensi teknik persenjataan, termasuk senjata peluru kendali anti-tank.